KBR68H, Jakarta - Badan Itelijen Negara (BIN) menilai pendirian kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris tidak perlu dikhawatirkan.
Kepala BIN, Marciano Norman mengatakan, kantor tersebut tidak mengancam integrasi wilayah dan berpengaruh terhadap kebijakan internasional Inggris di Indonesia. Oleh sebab itu, dia meminta media massa tidak memberi ruang terhadap pendirian kantor OPM tersebut.
"Yang perlu kita tindak lanjuti bersama adalah kita jangan terlalu dipusingkan oleh pemberitaan ini. Itu hanya kecil, hanya pemberitaannya saja yang besar, jadi mereka tidak sebesar menurut mereka yang mereka lakukan," kata Marciano Norman di kompleks kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/5).
Kepala BIN Marciano Norman memastikan, aktivitas kantor OPM di Inggris dikendalikan Benny Wenda. Benny adalah kepala suku di Wamena yang pernah didakwa atas penyerangan di Abepura, Papua. Wenda kini tinggal di Inggris setelah mendapat suaka dan meneruskan aktivitas politiknya di negeri itu.
BIN: Gerakan OPM di Inggris Kecil
Badan Itelijen Negara (BIN) menilai pendirian kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris tidak perlu dikhawatirkan.

NUSANTARA
Senin, 06 Mei 2013 20:04 WIB


OPM, papua, Inggris
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai