Beragama Komunitas Meriahkan Car Free Day di Cirebon

KBR68H, Cirebon - Area Hari Bebas Kendaraan Bermotor  (Car Free Day) sepanjang 4 km di Jl. Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat, kemarin disambut antusias puluhan komunitas. Sejak pukul 05.30 Wib, mereka sudah membanjiri area ini padahal ara car free day dibuka mulai pukul 06.00-09.00 wib.

Komunitas ini datang dari dalam dan luar Kota Cirebon seperti komunitas senam Tai Chi, Komunitas Senam Rekreasi, Komunitas Sepeda Onthel, Komunitas Sepeda BMX, komunitas beladiri Jantung Berdzikir, Pencak Silat Satria Nusantara, Komunitas Penumpang Bus, Komunitas Pecinta Reptil Cirebon, Flash Dance Lifeguard Community, dll. Antusiasme komunitas membuat Jalan Siliwangi hingga perempatan Krucuk (Jl. Selamet Riyadi), otomatis menjadi tempat unjuk kebolehan dan sarana ekspresi. Beragam atraksi yang ditunjukkan komunitas tersebut, membuat daya tarik tersendiri bagi warga lainnya.

Salah satu anggota Pecinta Reptil Cirebon Adi mengatakan, kedatangan komunitas ke area car free day selain untuk menyalurkan hobi, juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengenal hewan reptil. “Masyarakat masih antipati terhadap hewan jenis reptil, padahal hewan jenis ini bisa menjadi hewan piaraan dan cara perawatannyapun mudah,” jelas Adi. Ia menyambut baik program car free day, karena warga membutuhkan tempat untuk olahraga dan berekreasi tanpa adanya polusi.

Sementara itu, Arya, anggota komunitas pecinta sepeda BMX dengan antusias mengatakan, di area ini bisa bebas berekspresi dan mengasah kemampuan mempelajari gaya-gaya baru untuk atraksi. Ia mengaku, senang karena tidak perlu jauh-jauh ke daerah Plered untuk berkumpul. “Dulu, kalo mau kumpul jauh di eks terminal Plered, sekarang enak lebih dekat,” jelasnya.

Komunitas yang lain, Lifeguard Community yang memeriahkan area car free day dengan aksi flash dance tarian bertema “Save Indonesia”. Leonardo, koordinator Lifeguard Community mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menyuarakan kepada seluruh warga Cirebon dan seluruh nusantara untuk bersama-sama menyelamatkan Indonesia dari hal-hal negatif seprti korupsi, kemiskinan, dan kekerasan.

“Kami menari dengan kaos berwarna merah bertuliskan ‘Save Indonesia’, memiliki arti penting untuk Cirebon dan Indonesia,” jelas Leonardo. Ia menjelaskan, tarian ini bisa diikuti siapa saja yang ingin berpartisipasi, karena gerakannya mudah sekaligus diiringi dengan lagu-lagu bertemakan kebangsaan.

Sumber: Suara Gratia