KBR68H, Bireuen- Pemerintah Aceh diminta untuk lebih serius menganggarkan dana pendidikan minimal 20 persen yang diatur dalam undang-undang, sehingga memberikan dampak yang nyatakan bagi dunia pendidikan.
Demikian dikatakan Presiden Mahasiswa Almuslim Peusangan Bireuen, Mulyadi Makmur pada Kongres II BEM Se-Aceh di Universitas Almuslim, Senin (13/5). Menurutnya Pemerintah Aceh selama ini kurang memberikan dukungan terhadap pergerakan mahasiswa.
“BEM Se-Aceh, baru dibentuk satu tahun. Tetapi telah berkontribusi dalam berbagai hal, kami sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah. Baik provinsi mau pun kabupaten. Pergerakan mahasiswa harus mendapatkan respon positif dari pemerintah,” harap Mulyadi.
Dia mengatakan, pemerintah tidak hanya berpikir untuk membangun infrastruktur pendidikan saja, namun pembangunan karakter juga sangat penting untuk dibangun.
Pada Kongres itu, Ketua BEM Se-Aceh, Firdaus mengatakan, dana Otsus itu penting untuk memajukan kualitas pendidikan di Aceh, kalau pemerintah tidak mampu mengelola dengan baik, maka dunia pendidikan sangat dirugikan.
“Kali ini kami beharap agar pemerintah bekerja maksimal untuk mengentaskan banyak sekali pengangguran intelektual yang tersebar di Aceh. Dan mungkin itu juga akan menjadi rekomendasi BEM se Aceh ke depan,” tegasnya.
Editor:Anto Sidharta
BEM Aceh: Dukungan Pemerintah Aceh pada Pergerakan Mahasiswa Minim
Pemerintah Aceh diminta untuk lebih serius menganggarkan dana pendidikan minimal 20 persen yang diatur dalam undang-undang, sehingga memberikan dampak yang nyatakan bagi dunia pendidikan.

NUSANTARA
Senin, 13 Mei 2013 20:05 WIB


BEM Aceh, Pemerintah Aceh, Pergerakan Mahasiswa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai