Bagikan:

BBPOM Yogya Masih Temukan Bahan Berbahaya di Jajanan Sekolah

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta masih menemukan bahan tambahan pangan berbahaya di jajanan sekolah seperti borak, maupun zat pewarna makanan.

NUSANTARA

Senin, 06 Mei 2013 17:23 WIB

BBPOM Yogya Masih Temukan Bahan Berbahaya di Jajanan Sekolah

jajanan berbahaya, sekolah, zat pewarna

KBR68H, Yogyakarta - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta masih menemukan bahan tambahan pangan berbahaya di jajanan sekolah seperti borak, maupun zat pewarna makanan.

Temuan BBPOM itu menambah jumlah makanan berbahaya yang beredar di DIY. Sebelumnya, mi berformalin dengan jumlah hampir satu ton ditemukan di pabrik pembuatannya di Jogja dan Pasar Argosari Wonosari.

Kepala Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya BBPOM DIY, Diah Tjahjonowati mengungkapkan untuk mengawasi jajanan sekolah lembaganya menguji sampel secara rutin di lima kabupaten/kota. Jajanan yang dijadikan sampel diambil dari sekolah-sekolah dan yang dicurigai mengandung zat berbahaya. Dalam mengujian ada empat penekanan yang dilakukan yaitu pewarna makanan, boraks, formalin maupun microbiologi (higienis dan sanitasi).

Berdasarkan hasil pengujian tersebut BBPOM mengakui masih menemukan kandungan zat berbahaya di jajanan sekolah seperti pewarna makanan maupun boraks. Pewarna yang mencolok memang masih terdapat di beberapa jajanan seperti kue, sementara untuk boraks juga masih ditemukan pada kerupuk.

Diah menegaskan BBPOM terus mengawasi dengan ketat jajanan sekolah dengan pengujian rutin. Pedagang yang diketahui menggunakan zat berbahaya akan diberikan penyuluhan, kemudiaan akan diuji lagi suatu waktu dan akan diberikan penyuluhan jika masih ditemukan. Ini akan terus dilakukan sampai pedagang tidak lagi menggunakan zat berbahaya tersebut.

Sumber: Star Jogja 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending