Bawaslu NTB Usut Politik Praktis PGRI Lombok Timur

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi NTB sedang mengusut keterlibatan  organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se Lombok Timur (Lotim) dalam pemilukada NTB. Pasalnya dalam iklan yang ditampilkan di media, PGRI se Lotim secara terang-terangan mendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur TGH M Zainul Majdi-M Amin serta pasangan calon bupati-wakil bupati Lotim Sukiman Azmi-Syamsul Luthfi (Sufi).

Ketua Bawaslu NTB M Khuwailid mengatakan, biasanya dalam kepengurusan PGRI terdapat guru yang menjadi PNS. Dalam PP No 23 tahun 2010 secara jelas diterangkan bahwa PNS dilarang terlibat dalam politik praktis atau terlibat dalam dukung-mendukung calon kepala daerah.

”Yang harus kita lihat setidaknya dalam perspektif case-nya. Tetapi kita akan coba lacak apakah ini dilakukan atau terjadi secara struktur, sistematis dan massiv itu. Jangan sampai kemudian ada perintah untuk itu. Ini akan menjadi hal yang kita harus bongkar didalam melakukan pengawasan ini” kata  Khuwailid

Khuwailid mengatakan, pihaknya bersama Panwalu Lotim sedang melakukan proses penindakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bawaslu memiliki waktu maksimal 14 hari untuk melakukan klarifikasi kepada pelaku yang melanggar aturan pemilukada. Jika terbukti PNS dalam organisasi PGRI itu terlibat dalam politik praktis, Bawaslu akan  menyampaikan rekomendasi kepada Badan Kepegawaian Daerah (BDK) Lotim untuk segera diproses.

Sebelumnya di sebuah media lokal, pengurus cabang PGRI se Lotim secara terang-terangan mendukung pasangan TGB-Amin di Pilgub NTB serta mendukung pasangan SUFI di pemilukada Lotim. Dukungan itu dibuktikan dengan nama, tandatangan serta stempel yang jelas dari ketua dan sekjen masing-masing PGRI tingkat kecamatan di Lotim.

Sumber: radio Global FM Lombok