Banjir, Kutai Timur Nyatakan 3 Kecamatan Tanggap Darurat

KBR68H, Kutai Timur - Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Telen, Batu Ampar dan Muara Bengkal dinyatakan sebagai bencana besar. Pasalnya, data yang dihimpun Pusdalops BPBD Kutim, rumah warga yang terendam mencapai ribuan unit.

Sebagai bentuk tanggungjawab, Pemkab Kutim menyatakan massa tanggap darurat sejak 3 Mei lalu. Keputusan Tanggap Darurat (TD) itu, dikeluarkan Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman.

“Selama massa tanggap darurat, semua SKPD terkait agar melakukan persiapan dan tindakan membantu masyarakat korban banjir sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ujar Wabup Ardiansyah Sulaiman.

Kepala BPBD Kutim H Zainuddin Aspan menyebutkan, banjir yang terjadi di pedalaman Kutim akibat meluapnya air anak sungai. Sementara pada saat bersamaan, permukaan air Sungai Mahakam mengalami kenaikan.

“Informasi yang baru BPBD terima, Desa Mulupan Kecamatan Muara Bengkal yang paling parah dimana semua rumah tenggelam akibatnya dua ratus tujuh puluh sembilan kepala keluarga menderita, selain itu kantor desa dan lahan pertanian masyarakat juga tenggelam,” terang Zainuddin.

Sementara Kabid Kedaruratan, Logistik dan Peralatan (KLP) Syafranuddin mengatakan, banjir yang melanda Mulupan sudah terjadi sepuluh hari, demikian dengan yang menimpa Kecamatan Telen dan Batu Ampar. 

“BPBD saat ini menyalurkan sembako lebih seribu paket terdiri mie instan, minyak goreng dan beras. Bantuan sembako sudah didistribusikan sejak Sabtu tadi atau sehari setelah laporan diterima serta dinyatakannya tanggap darurat,” jelas Syafranuddin.

Mengenai kerusakan lahan pertanian, peternakan dan perikanan serta kerugian lainnya, Syafranuddin belum bisa memberikan keterangan rinci pasalnya tim yang dikirim ke lokasi sedang melakukan pendataan. “Tim lapangan terus di lapangan sekarang ini, selain mendrop bantuan mereka juga melakukan pendataan termasuk soal nasib siswa SD yang ikut UN pekan ini,” beber Syafranuddin.

Sumber: Radio Gema Wana Prima