Anggaran Mutu Pendidikan di NTB Masih Rendah

KBR68H, Mataram- Pemerintah Kabupaten/kota se-NTB tidak boleh memandang remeh mutu pendidikan dengan pandangan sebelah mata. Hal itu terlihat dari porsi penganggaran dana yang kurang seimbang antara pembangunan infrastruktur dengan peningkatan mutu pendidikan. Di mana, pemerintah kabupaten/kota se-NTB lebih dominan menganggarkan dana pendidikan untuk pembangunan fisik, seperti sekolah, perpustakaan, laboratorium dan lain sebagainya. Padahal, pembangunan fisik telah menjadi prioritas penganggaran dari dana APBN.

“ Dominan kabupaten/kota itu berbicara bagaimana pemenuhan insfrastruktur, bagaimana membangun sekolah, bagaimana membangun laboratorium dan perpustakaan. Nah sementara APBN sendiri untuk 3 hal pemenuhan sarana prasarana pada satuan pendidikan itu merupakan sesuatu hal yang memang diprioritaskan. Tetapi untuk kabupaten/kota kalau sudah pusat memenuhi ketiga hal itu, maka carilah pemenuhan yang lainnya,” kata Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, Moch Irfan.

Irfan menuturkan, kabupaten/kota se-NTB seharusnya memberikan porsi anggaran yang lebih besar untuk peningkatan mutu pendidikan, seperti peningkatan kompetensi guru, standarisasi kurikulum, standarisasi isi dan lain sebagainya. Jika porsi anggaran tidak bisa lebih besar ke peningkatan mutu pendidikan, paling tidak bisa diseimbangkan dengan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. Artinya, jika 20 persen dana pendidikan dari APBD, maka 50 persen untuk peningkatan mutu pendidikan.

Peningkatan kompetensi guru lanjut Irfan, sangat menentukan mutu pendidikan di NTB. Karena jika guru di satuan pendidikan tidak berkompeten mengajar, tidak mengetahui standar kurikulum dan isi pendidikan, maka mau dibawa ke mana anak didiknya. Tapi kendala yang ada selama ini, yakni adanya persepsi yang salah. Di mana, sebagian masyarakat masih menganggap keberhasilan pendidikan itu hanya dilihat dari bangunan fisik sekolah dan fasilitasnya. Padahal, mutu pendidikan itu yang lebih utama, daripada bangunan fisiknya.

Sumber: Radio Global FM Lombok