Bagikan:

Ahmadiyah: Penutupan Masjid di Tulungagung Bukan Karena Desakan Warga Sekitar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Gempolan Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung mengklaim warga desa setempat merasa senang dengan penutupan masjid jemaat Ahmadiyah. Ketua MUI Gempolan, Imam Muslim mengatakan, penutupan itu dinilai sebagai itukat baik

NUSANTARA

Senin, 20 Mei 2013 20:56 WIB

Ahmadiyah: Penutupan Masjid di Tulungagung Bukan Karena Desakan Warga Sekitar

ahmadiyah, tulungagung

KBR68H, Tulungagung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Gempolan Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung mengklaim warga desa setempat merasa senang dengan penutupan masjid jemaat Ahmadiyah. Ketua MUI Gempolan, Imam Muslim mengatakan, penutupan itu dinilai sebagai itukat baik dari pihak Ahmadiyah terhadap keinginan warga, serta ikut menjaga ketertiban dan kemanan wilayah. Kata dia, warga menjamin tidak akan ada perusakan susulan terhadap aset jemaat ahmadiyah itu.

“Warga sangat senang, dengan penutupan sendiri itu, warga juga berterimakasih karena ada pihak yang mau bekerjasama dengan masyarakat. Karena warga sejak awal memang sudah tidak setuju dengan keberadaan masjid itu," kata Imam Muslim.

Sementara, Jemaat Ahmadiyah mengaku terpaksa menutup masjidnya di Desa Gempolan, Tulungagung, Jawa Timur karena desakan kelompok intoleran.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahmadiyah Jawa Timur Budiono mengatakan, kelompok intoleran yang melarang aktivitas mereka justru bukan dari warga setempat. Bahkan, kata dia, selama 10 tahun aktivitas Masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan tidak ada satupun warga setempat yang keberatan.

"Belum begitu yakin, warga sana yang berbuat. Karena apa, Ahmadiyah di Tulungagung itu bukan setahun, dua tahun ini. Bahkan sudah lebih 10 tahun lalu. Nggak ada masalah. Bahkan mubaligh, Pak Yahya, isterinya almarhum, bahkan orang sana minta dimakamkan di sana. Jadi isterinya Pak Yahya meninggal di Kediri, tapi warga sana menerima dimakamkan di sana," kata Budiono kepada KBR68H.

Akhir pekan lalu, sebuah masjid milik jemaat Ahmadiyah di Desa Gempolan, Tulungagung dirusak masa intoleran. Senin pagi, masjid jemaat Amhadiyah di Desa Gempolan Kecamatan Pekal, Kabupaten Tulungagung ditutup. Penutupan itu dilakukan oleh pimpinan jemaat Ahmadiyah Tulungagung, Jafar dengan memasang segel berupa kayu pada setiap pintunya. Selain itu Jafar juga memasang papan pernyataan penutupan tersebut.

Editor: Antonius Eko



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending