KBR68H, Jakarta - Penutupan masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Tulungagung, Jawa Timur dinilai sebagai hasil konspirasi pemerintah setempat dan aparat.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahmadiyah Jawa Timur, Budiono mengatakan, pengusikan keberadaan masjid di sana diawali panggilan kepala dusun di rumah ketua RT kepada jemaat Ahmadiyah. Namun, setibanya di lokasi, jemaat Ahmadiyah justru diusir. Kata dia, tak lama kemudian datang massa dari masjid lain yang penceramahnya melontarkan ungkapan provokatif tentang pentutupan masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan.
"Bahkan di situ ada aparat juga. TNI ada. Polisi ada. Setelah utad itu turun dari mimbar, ada aparat yang naik (mimbar), entah itu dari TNI atau polisi, intinya mendukung," kata Budiono kepada KBR68H.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahmadiyah Jawa Timur, Budiono menambahkan, saat pengrusakan masjid Ahmadiyah akhir pekan lalu, tak menjadi laporan kepolisian setempat. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polda Jawa Timur dan Mabes Polri.
Sebelumnya, masa intoleran merusak masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan Tulungagung, Jawa Timur. Pengrusakan ini kemudian membuat pengelola masjid tertekan dan memilih menutup masjid yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun.
Editor: Anto Sidharta
Ahmadiyah Tulungagung: Pemda dan Aparat Berkonspirasi Tutup Masjid
Penutupan masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Tulungagung, Jawa Timur dinilai sebagai hasil konspirasi pemerintah setempat dan aparat. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahmadiyah Jawa Timur, Budiono mengatakan, pengusikan keberadaan masjid di sana diawal

NUSANTARA
Selasa, 21 Mei 2013 08:24 WIB


Ahmadiyah Tulungagung, Pemda dan Aparat, Berkonspirasi, Tutup Masjid
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai