Bagikan:

Abrasi di Krangan Rembang Semakin Parah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang mengirimkan bantuan ribuan karung sak ke dua desa di kecamatan Kragan untuk membantu penanganan erosi pantai (abrasi) secara darurat

NUSANTARA

Jumat, 03 Mei 2013 16:02 WIB

Abrasi di Krangan Rembang Semakin Parah

abrasi, rembang

KBR68H, Rembang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang mengirimkan bantuan ribuan karung sak ke dua desa di kecamatan Kragan untuk membantu penanganan erosi pantai (abrasi) secara darurat. 1.000 karung diperuntukkan bagi desa Kragan, sedangkan 500 karung untuk desa Sumurtawang.

Kepala BPBD Rembang, Suharso menjelaskan dampak deburan ombak sering kali bertambah parah, ketika memasuki musim angin timuran. Dua kecamatan yakni Kragan dan Sarang termasuk yang paling dipantau. Bantuan karung hanya untuk mengatasi sementara, sambil menunggu penanganan jangka panjang pemerintah.

Menurutnya masih ada tarik ulur bentuk tumpukan batu beton di pinggir pantai desa Kragan, karena harus mengakomodasi keinginan nelayan agar mudah menambatkan kapal, dengan tuntutan sebagian masyarakat lain yang ingin lebih menyelamatkan kawasan perumahan.

Dalam proyek sebelumnya, sudah ada talud batu sepanjang 80-an meter, ke depan tinggal menyempurnakan saja.

Sementara itu Nasib, seorang warga desa Sumurtawang Kec. Kragan, Nasib menganggap masalah erosi pantai di desanya dengan desa Kragan, memiliki penyebab yang berbeda.

Khusus Sumurtawang, ia menduga karena marak penambangan pasir laut liar. Berulang kali dilarang, masih saja nekat beroperasi. Akibatnya tidak ada lagi penahan alami ombak, sehingga menghantam rumah penduduk.

"Satu dua kali diberi surat peringatan, tetap membandel. Maka pelaku penambang liar, perlu dilanjutkan ke proses hukum, karena tindakan mereka juga telah lama menyengsarakan warga sekitar,"ujarnya.

Sumber: Radio R2B Rembang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending