Bagikan:

5,000 Kios di Stasiun Jabodetabek 'Habis' Bulan Depan

KBR68H, Jakarta - Sekitar 5,000 kios pedagang yang berjualan di lingkungan stasiun kereta api se-Jakarta dan sekitarnya bakal habis digusur tahun ini.

NUSANTARA

Rabu, 29 Mei 2013 12:53 WIB

Author

Agus Luqman

5,000 Kios di Stasiun Jabodetabek 'Habis' Bulan Depan

Jakarta, Jabodetabek, PT KAI, penggusuran, pedagang

KBR68H, Jakarta - Sekitar 5,000 kios pedagang yang berjualan di lingkungan stasiun kereta api se-Jakarta dan sekitarnya bakal habis digusur tahun ini.

Salah seorang pengurus Persatuan Pegiat Usaha Stasiun se-Jabodetabek, Hamzah mengatakan 5,000 kios pedagang itu tersebar di 91 stasiun kereta api. Namun ribuan kios itu telah digusur PT Kereta Api Indonesia dengan alasan sterilisasi.
Saat ini tinggal pedagang di Stasiun Kranji Bekasi Jawa Barat yang baru akan digusur bulan depan.

"Pokoknya sudah habis, Pak, se-Jabodetabek ini. Tinggal satu lagi di Kranji di Bekasi, dan besok bulan enam mau dibongkar. Di Kranji pedagang sekitar 500. Paling banyak dia. Yang paling banyak dua stasiun. Depok juga pedagangnya 500 sama dengan Bekasi. Makanya saya bilang 5,000 pedagag se-Jabodetabek dengan 91 stasiun," kata Hamzah.

Salah seorang pengurus Persatuan Pegiat Usaha Stasiun se-Jabodetabek, Hamzah mengatakan para pedagang yang digusur sampai saat ini banyak yang terpaksa mengungsi ke rumah warga sekitar stasiun.

Selama tiga hari ini PT Kereta Api Indonesia membongkar ratusan kios pedagang yang berada di tiga stasiun kereta api, yaitu di Stasiun Duri di Jakarta Barat, Stasiun Lenteng Agung Jakarta Selatan dan Stasiun UI di Depok Jawa Barat.

PT KAI mengatakan masa kontrak para pedagang telah habis. PT KAI terpaksa membongkar karena hendak menjalankan program sistem tiket elektronik. PT KAI saat ini dalam tahap menyelesaikan pemasangan pintu gerbang tiket elektronik di 60-an stasiun. Rencananya, sistem tiket elektronik akan diberlakukan 1 Juni mendatang.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending