KBR, Solo - Pemerintah Kota Solo menduga tingginya harga kebutuhan pangan pokok karena permintaan masyarakat melonjak.
Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Solo Heru Sunardi mengatakan fenomena buka bersama saat Ramadan dan mudik menjelang lebaran menjadi salah satu pemicu lonjakan harga.
Menurut Heru, Pemerintah Kota Solo terus mengintervensi harga sembako dengan pasar murah dan operasi pasar.
"Mungkin menjelang akhir Ramadan dan menyambut Lebaran, warga pemudik sudah mulai berdatangan, kumpul di Solo, buka bersama di restoran, semua penuh. Resto dan hotel semakin ramai, hingga kebutuhan sembako terlalu banyak", ujar Heru usai membuka pasar murah sembako di Balai kota, Selasa (2/4/2024).
Baca juga:
- Inflasi Saat Ramadan 0,52 Persen, BPS: Relatif Lebih Tinggi
- Diserbu Warga, 1.500 Paket Sembako Murah di Kediri Ludes
Heru berharap dua pekan mendatang harga kebutuhan pangan pokok kembali turun pasca Lebaran. Heru meminta masyarakat tidak melakukan aksi beli panik (panic-buying).
Heru Sunadi mengatakan telah berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako.
Di antaranya dengan melakukan operasi pasar murah. Titik distribusi bahan pangan murah dilakukan di kelurahan, kecamatan, Balaikota, dan pasar tradisional.
Pemkot menargetkan saat harga sembako kembali ke harga normal, langkah itu secara bertahap akan dihentikan.
Harga pangan pokok yang masih relatif tinggi antara lain daging ayam di kisaran Rp38-40 ribu, naik 8 ribu per kilo.
Beras medium Rp15 ribu per kilogram, naik Rp 3 ribu. Sedangkan telur ayam harganya Rp30 ribu per kilogram, atau naik Rp 5 ribu dari harga sebelumnya. Minyak goreng di harga Rp16.000, naik 3 ribu.
Editor: Agus Luqman