KBR, Bogor- Meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turun, sejumlah sopir angkot di kota Bogor justru menaikkan harga. Hal itu dirasakan warga yang setiap harinya menggunakan jasa angkot untuk beraktifitas. Deasy Manurung, salah satu warga mengeluh kenaikan tarif terjadi karena jalur angkot berubah seiring kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) yang diberlakukan Pemkot Bogor.
"Biasanya 3.500 sekarang jadi 5 ribu. Alasan sopir katanya jalur sekarang harus muter dan bensin cepat abis karena macet," katanya saat dikonfirmasi KBR, Senin (04/04).
Menanggapi hal itu, Kepala Organda kota Bogor, Muhamad Ishak menegaskan, tarif angkot masih menggunakan tarif lama. Menurutnya, jika ada yang menaikkan tarif, itu adalah sopir angkot yang nakal.
"Kalau itu sopir angkot yang nakal. Yang jelas kalau ada kenaikan atau penurunan tarif harus ada SK Walikota," katanya saat dihubungi KBR.
Lebih lanjut Ishak menyatakan, untuk penyesuaian tarif angkutan pasca penurunan harga BBM sesuai perintah presiden dan Kementerian Perhubungan, pihaknya tidak merekomendasikannya. Sebab, berdasarkan perhitungan mereka, penurunan tarif angkot hanya sebesar Rp 150,00.
"Jadi kita rekomendasikan tidak ada penyesuaian," jelasnya.
Editor: Dimas Rizky