Bagikan:

Terbelit Hukum, 3 Anak di Cilacap Tak Ikut UN

Tiga anak sekolah di Cilacap Jawa Tengah dipastikan tak bisa ikut Ujian Nasional 2015. Ketiga anak tersebut tak diperbolehkan mengikuti UN karena terbelit persoalan hukum.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 12 Apr 2015 20:49 WIB

Terbelit Hukum, 3 Anak di Cilacap Tak Ikut UN

Ilustrasi

KBR, Cilacap– Tiga anak sekolah di Cilacap Jawa Tengah dipastikan tak bisa ikut Ujian Nasional 2015. Ketiga anak tersebut tak diperbolehkan mengikuti UN karena terbelit persoalan hukum. Diantaranya karana peredaran ganja, pencabulan ayah kandung kepada anak, dan kasus hamil di luar nikah.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Cilacap Tanpa Kekerasan (PPT Citra), Achmad Arifin mengatakan pihaknya memang tengah menangani kasus gagal Ujian Nasional. PTT Citra, menurut dia, berposisi sebagai mediator, antara pihak sekolah dengan siswa yang terhambat UN karena persoalan hukum.

"Kami melakukan pendampingan terhadap anak yang terkena kasus seperti itu. Ya kami sudah melangkah, komunikasi dengan pihak sekolah, dengan dinas pendidikan dan komunikasi dengan DPRD. Kebijakan terakhir kita serahkan kepada yang punya kebijakan. Dalam hal ini mungkin Dinas Pendidikan. Harapan kami sebenarnya adalah anak tersebut tetap bisa ikut ujian," ujarnya.

Achmad Arifin menambahkan PTT Citra tengah mendorong peraturan daerah tentang perlindungan anak, termasuk anak usia sekolah yang memiliki persoalan hukum.

PTT Citra telah mengadvokasi ketiga kasus tersebut. Saat ini dari tiga kasus tersebut, baru kasus hamil di luar nikah yang sudah punya solusi.Siswa tersebut akan mengulang UN setelah melahirkan. Ini berarti mengulang di semester yang sama pada tahun ajaran mendatang. Sedangkan kasus lainnya, PTT Citra mendorong agar aparat penegak hukum memberi kesempatan kepada siswa untuk tetap bisa melaksanakan UN. 

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending