KBR, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan TPH), meminta seluruh petani menunda menjual seluruh gabah hasil panennya tahun ini.
Hal itu mengingat harga gabah produksi petani saat ini sedang anjlok. Banyak petani yang mengeluhkan pembelian gabah mereka yang tidak sesuai dengan pembelian yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala Distan NTB, Mohlis mengatakan, harga ideal untuk Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 4.650 per kilo. Sementara di lapangan, gabah petani dibeli dengan harga lebih rendah yaitu kurang dari empat ribu sekilo, sehingga lebih menguntungkan para tengkulak. Oleh karenanya, petani dianjurkan untuk menjual gabahnya saat harga gabah sudah kembali naik beberapa bulan kedepan agar menguntungkan mereka.
“Kita juga menyarankan ke petani jangan jual semua dulu. Rumus ekonomi itu supply dan demand itu dimanapun berlaku. Boleh dijual sebagian, tunda jual istilah kita. Kita kembali ke tempo dulu dong, ada lumbung kita simpan, jangan jual semua. Nanti juga itu menjadi bagian program ketahanan pangan nasioanl” kata Mohlis, Rabu (8/4/2015).
Mohlis mengatakan, turunnya harga gabah pada musim panen tahun ini bukan karena kualitas gabah petani yang rendah seperti yang dikatakan perum Bulog. Bahkan, menurutnya kualitas gabah petani tahun ini lebih bagus. Pasalnya, petani bukan hanya mengandalkan pupuk urea seperti sebelumnya. Namun telah menggunakan pupuk NPK yang kandungan haranya sudah memenuhi 6 unsur yang dibutuhkan tanaman padi.
Sebelumnya Asisiten Perum Bulog NTB Bidang Kemitraan Muhammad Faisal mengatakan, Perum Bulog NTB menargerkan akan menyerap gabah petani sekitar 170 ribu ton tahun ini. Bulog hanya akan menyerap sekitar 10 – 15 persen dari seluruh produksi padi yang dihasilkan petani. Dia mengatakan, Bulog tidak langsung membeli dari petani dengan alasan sumberdaya yang terbatas.
Harga beras pembelian Bulog yaitu Rp 7,300 per kilo sedangkan untuk gabah kering giling sebesar Rp 4,650 per kilo. Dia mengklaim sampai Maret ini, Bulog sudah melakukan penyerapan gabah petani sebanyak 1800 ton gabah kering giling dan 2000 ton lebih untuk beras.
Editor: Antonius Eko