KBR, Balikpapan - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, terancam krisis air bersih. Penyebabnya, PDAM setempat kekurangan air baku.
Direktur Umum PDAM Balikpapan, Chaidir Effendi, menjelaskan air baku yang tersedia saat ini hanya 1.135 liter per detik. Sedangkan kebutuhan mencapai 1.588 lebih liter per detik. Jumlah pelanggan saat ini sekitar 88 ribu.
PDAM Balikpapan juga tengah mempertimbangkan mengambil air baku dari daerah lain, yakni Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara. Namun pilihan ini masih dipertimbangkan matang-matang karena bisa saja sumber air bakunya bermasalah.
“Cuma ya itu tadi. Jaminan ketersediaannya jangan sampai kita kadung mengambil, tahu-tahu sumber air bakunya bermasalah---karena kan diluar otoritas Pemerintah Balikpapan. Mungkin saja daerah asal nanti ada kebijakkan baru. Ambil contoh, ijin tambang saja berpengaruh. Kita konsisten kalau tetangga tidak konsisten (akan) jadi masalah,” ujar Chaidir Effendi kepada KBR, Minggu (26/4/2015).
Dia menambahkan, seharusnya masalah air baku sudah terpenuhi pada 2010. Hal itu tertuang dalam Perda Nomor. 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Selain kekurangan air baku, PDAM juga kekurangan daya listrik untuk operasional. Karena daya listrik yang tersedia hanya 5.632 kVA. Sedangkan kebutuhan daya listrik operasional PDAM mencapai 9.583 kVA. Belum lagi listrik yang sering padam yang mengganggu kapasitas produksi dan distribusi air ke pelanggan.
PDAM Balikpapan Krisis Air Baku dan Listrik
PDAM Balikpapan juga mempertimbangkan mengambil air baku dari daerah lain.

Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai