Bagikan:

Makan Jamur Beracun, Satu Keluarga Masuk Rumah Sakit

Suryati menambahkan, Hidayat orang pertama yang merasakan efek dari jamur yang diketahui mirip jamur merang itu.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 06 Apr 2015 12:49 WIB

Makan Jamur Beracun, Satu Keluarga Masuk Rumah Sakit

Jamur beracun yang menyebabkan satu keluarga di Bogor harus masuk rumah sakit (foto: Rafik Maeilana)

KBR, Bogor - Tiga orang yang masih satu keluarga, warga Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat harus dilarikan ke rumah sakit, karena memakan jamur beracun yang didapatnya sendiri dari kebun. Ketiga orang itu A Hidayat (55), Yuda Handika (3) dan Reni Lestari (5).

Adik korban, Suryati mengatakan, A Hidayat memang suka mengambil bahan makanan dari kebun. Pekerja serabutan itu  selalu mengambil tanaman yang bisa diolah dan biasanya dijual kembali ke pasar. 

Suryati menambahkan, Hidayat orang pertama yang merasakan efek dari jamur yang diketahui mirip jamur merang itu.

"Pertama bapaknya (Hidayat -red), terus sehabis magrib anaknya yang dua ikut muntah-muntah juga. Terus dibawa semua ke PMI,"  katanya saat ditemui KBR di rumahnya, Senin (6/4/2015)

Saat ditemui di RS PMI Bogor, Hidayat masih dalam kondisi lemah. Ia mengaku, awalnya jamur beracun itu dikiranya jamur bulan yang biasa dikonsumsi. Ia pun memetiknya untuk disantap bersama keluarga. Namun nahas, ia dan kedua anaknya justru malah keracunan.

"Saya fikir itu jamur bulan, karena mirip. Karena saya sudah biasa makan jamur itu dan tidak apa-apa," ucapnya.

Pihak Dinas Kesehatan Kota Bogor pun saat ini masih menyelidiki jenis jamur tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Siti Rubaeah menerangkan, pihaknya masih belum bisa memastikan jenis jamur tersebut. Karena belum ada contoh  yang diambil dari rumah korban.

Editor: Antonius Eko 

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending