KBR, Bondowoso - Sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, merasa keberatan dengan sistem patungan yang diterapkan untuk menggelar acara promosi wisata bertajuk Eksotika Bondowoso, yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata.
Bahkan, beberapa kepala dinas merasa "diperas" karena iuran yang harus dibayarkan cukup tinggi. Seorang kepala dinas yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku kepada KBR bahwa anggaran yang dikeluarkannya untuk acara promosi wisata tersebut mencapai Rp 5 juta lebih. Padahal, instruksi sekretaris kabupaten, masing-masing kepala SKPD hanya diminta membayar Rp 2 juta.
“Dinas pariwisata bikin acara tapi ternyata membebani SKPD lain. Lalu iurannya juga dinaikkan, bahkan ada yang lebih Rp 5 juta. Apalagi camat, banyak yang keberatan karena ini mau pelaksanaan pilkades dimana mereka butuh banyak anggaran,” kata kepala dinas tersebut kepada KBR, Kamis (23/4/2015).
Menurut kepala dinas tersebut, dinas pariwisata seharusnya lebih kreatif dan inovatif manakala ingin menggelar acara untuk mempromosikan pariwisata. Apalagi ada anggaran promosi sebesar hampir Rp 700 juta yang disediakan oleh APBD 2015.
Bahkan pihaknya menuding kepala dinas pariwisata berlindung di balik "ketiak" sekretaris kabupaten yang notabene mencetuskan ide patungan untuk acara yang rencananya digelar 25 April.
“Tidak perlu pakai acara menakuti-nakuti dengan ancaman akan ngomong ke sekda. Ya janganlah berlindung di balik ketiak sekda. Kalau seperti ini kan kesannya kami diperas,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan kepala SKPD lainnya kepada KBR. Masih dengan permohonan agar namanya tidak dipublikasikan, salah satu kepala dinas tersebut mengaku keberatan dengan sistem patungan untuk menggelar acara yang hanya menonjolkan satu dinas saja. Dikatakannya, keberatan mayoritas kepala SKPD dan camat bukan semata-mata karena anggaran saja.
“Kalau dengan cara begitu saya juga bisa buat acara. Jadi kalau masih minta sumbangan dari pihak lain, sementara dinas pariwisata yang mendapatkan nama. Kok jadi begini ceritanya? Kecuali memang acaranya pemerintah daerah seperti acara kebanyakan, okelah karena kita mau mengangkat nama Bondowoso. Tapi kalau hanya branding satu pihak siapa pun secara manusiawi akan keberatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabupaten Bondowoso, Hidayat mencetuskan ide patungan untuk menggelar acara promosi wisata bertajuk Eksotika Bondowoso yang bertempat di Kawah Wurung, Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol. Hidayat mengatakan, tidak semua kegiatan Pemkab harus selalu didanai oleh APBD.
Acara Eksotika Bondowoso sendiri merupakan kegiatan untuk memperkenalkan Kawah Wurung sebagai objek wisata baru di Bondowoso.
Dalam acara yang rencananya digelar pada 25 April, akan ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab dan berbagai pihak, terkait pengelolaan wisata di Kawah Wurung.
Dalam pemaparan yang disampaikan dihadapan seluruh kepala SKPD tersebut, sekkab menginstruksikan setiap kepala dinas untuk patungan sebesar Rp 2 juta, kepala kantor dan badan Rp 750 ribu dan camat Rp 250 ribu. Nantinya, uang yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai penginapan, konsumsi, akomodasi dan transportasi serta pembuatan seragam kegiatan.
Editor: Antonius Eko