KBR,Lasem – Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), memicu kenaikan harga ikan. Hal itu disebabkan biaya perbekalan melaut dan ongkos transportasi pengangkutan ikan membengkak.
Misalnya ikan tongkol semula Rp 16 ribu, sekarang sudah Rp 18 ribu. Ikan dorang dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu. Sedangkan cumi cumi dari Rp 22 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilo gram.
Imam Suyono, penjual ikan di pasar Lasem, Rembang mengaku tidak berani menaikkan harga terlalu tinggi, pasti menuai keluhan pembeli. Apalagi kondisi pasar sepi. Akibatnya banyak ikan tidak laku, sehingga harus membeli tambahan balok es, untuk mengawetkan ikan dan dijual lagi pada keesokan harinya.
“Di TPI mahal, tapi dijual di pasar murah. Pasarnya kan sepi, disuruh naik tidak mau. Pada mengeluh semua ini. Kalau ikan masih, ya masukan ke es untuk dijual lagi. Tapi kualitasnya turun,” ungkapnya, Kamis (2/4/2015)
Pedagang ikan lainnya, Suparti juga berpendapat sama. Ia meminta pemerintah jangan kembali menaikkan harga BBM. Suparti khawatir penghasilannya kian anjlok, gara gara daya beli masyarakat terus merosot.
Editor: Antonius Eko