KBR68H, Yogyakarta – Status Gunung Merapi dinaikkan menjadi waspada hari ini, Rabu (30/4).
Balai Penelitian dan Penyelidikan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) beralasan, telah terjadi peningkatan gempa frekuensi rendah di dalam Merapi sejak Senin lalu. Menurut Kepala BPPTKG Subandriyo, ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas fluida gas vulkanik yang berpotensi menyebabkan letusan.
“Setiap dinamika perut bumi yang berhubungan dengan aktivitas Gunung Merapi bisa dipantau lewat aktivitas kegempaan yang menggambarkan proses tertentu. Dalam hal ini terjadi gempa low frequency yang berasosiasi dengan aliran gas fluida.”
Aktivitas gas vulkanik, kata Subandriyo, juga ditandai dengan suara dentuman keras yang dapat didengar hingga radius 20 kilometer dari puncak Merapi.
Suara dentuman keras ini didengar warga daerah Sleman sejak semalam hingga sekarang.
BPPTKG sudah menyosialiasikan situasi terakhir ini kepada Pemkab Sleman, Magelang dan Boyolali sejak Senin lalu. Pemkab diminta meneruskan informasi ini kepada warganya masing-masing.
Editor: Citra Dyah Prastuti