KBR68H, Jakarta - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta membantah bentrok antar pendukung PDIP dan PPP dalam kampanye hari ini telah menimbulkan korban jiwa. Juru Bicara Polda Yogyakarta, Any Pudjiastuti mengatakan, polisi sudah terlebih dahulu mengamankan lokasi rawan bentrok. Kata dia, hanya ada satu korban luka bernama Andi yang berprofesi sebagai pengantar kue bakpia. Andi adalah korban salah sasaran. Saat kejadian korban tengah mengantar pesanan ke selatan Ngabean, namun dikira simpatisan PDIP.
“Kemudian terkait dengan itu saya konfirmasi dengan Kapolresta Jogjakarta, beliau menyampaikan bahwa memang benar hampir terjadi bentrokan, tetapi belum sempat terjadi karena petugas sigap langsung melerai di lapangan. Kita kan pengamanan all out sekarang ini karena hari ini ada delapan titik lokasi. Kemudian kita Polda dan Polres Jajaran all out untuk di lapangan semua, sehingga tadi hampir terjadi bentrok antara PDIP dengan PPP, tetapi petugas sigap melerai jadi tidak sempat terjadi,” ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.
Juru Bicara Polda Yogyakarta, Any Pudjiastuti menambahkan, sampai kini beberapa anggota kepolisian dari satuan Sabhara dan Brimob masih berjaga-jaga di sekitar perempatan Ngabean. Sebelumnya aksi saling lempar batu antara masa PDIP dan puluhan orang yang mengenakan jaket hitam terjadi di perempatan Ngabean, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta. Aksi saling lempar yang terjadi pada pukul 15.30 sore tadi. Penyebabnya, isu perusakan alat peraga kampanye (APK) milik PPP. Dikabarkan bentrok tersebut menewaskan seorang simpatisan PDIP akibat tusukan benda tajam.
Editor: Fuad Bakhitiar