KBR68H, Jakarta - Pengamat Politik Aceh Mawardi Ismail menilai kepolisian tidak serius menangani kasus penembakan terhadap warga sipil menjelang Pemilu Legislatif. Pasalnya, hingga kini polisi belum bisa menangkap pelaku utama yang menjadi otak dalam peristiwa penembakan itu..
Mawardi mengungkapkan jika polisi belum dapat menangkap pelaku utama penembakan, kondisi keamanan di Aceh semakin buruk.
“Maka perlu diungkap secara jelas itu dan kalau sudah diungkap polisi perlu mengumumkan kepada publik supaya tahu siapa itu. Jadi kata kuncinya bagaimana melakukan tindakan-tindakan yang bisa menghambat agar tidak terjadi lagi, yaitu dengan mengungkap latar belakang,” kata Mawardi dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.
Mawardi Ismail menambahkan kepolisian harusnya meningkatkan keamanan menjelang penyelenggaraan Pemilu Legislatif beberapa hari mendatang. Dia juga menilai keberadaan satuan petugas milik organisasi masyarakat dan partai politik memperburuk kondisi keamanan di sana.
Pada Hari Minggu lalu sebuah mobil berstiker calon legislatif dari Partai Aceh ditembak orang tak dikenal. Dalam Peristiwa tersebut setidaknya tiga orang tewas dan seorang masih dirawat di rumah sakit.Sementara Polda Aceh menetapkan tiga daerah di wilayahnya rawan teror politik, yaitu Bireun, Lhokseumawe, dan Aceh Utara.
Editor: Antonius Eko