Bagikan:

Petani Protes, Perusahaan Beli Sawit di Bawah Standar

KBR68H, Nunukan- Para petani kalapa sawit di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengeluhkan harga kelapa sawit milik para petani yang dibeli oleh perusahaan dengan harga di bawah standar

NUSANTARA

Jumat, 25 Apr 2014 11:28 WIB

Petani Protes, Perusahaan Beli Sawit di Bawah Standar

petani, sawit, perusahaan

KBR68H, Nunukan- Para petani kalapa sawit di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengeluhkan  harga kelapa sawit milik para petani yang  dibeli oleh perusahaan  dengan harga di bawah standar. Para petani mengeluhkan soal minimnya penghasilan mereka karena rendahnya harga tersebut.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) DPRD Nunukan bidang perekonomian Amrin Sitanggang mengatakan, mayoritas perusahaan sawit di Nunukan memang telah menyalahi aturan karena  membeli kelapa sawit petani dibawah harga rasional.

Dari 5 perusahaan pengolah sawit di Kecamatan Sebuku, hanya satu perusahaan yang menerapkan harga kelapa sawit sesuai  dengan standar harga rata-rata di tingkat provinsi.

“Harga sekarang itu yang diterapkan misalnya kelapa sawit umur 7 tahun  Rp.1600 perkilogram. Sementara beberapa perusahaan seperti PT KHL, Kombismar, dan Silsip dan PT.  BSI  membeli dengan harga Rp. 900 rupiah. Cukup jauh selisih Rp. 700 ribu perton.“ujar Amrin Sitanggang kepada KBR68H saat ditemui di kantor DPRD Nunukan, Kamis (24/4).

Amrin Sitanggang meminta pemerintah daerah agar segera memberi sangsi tegas terhadap perusahaan   pengolah sawit yang menerapkan harga dibawah standar harga rata-rata di Provinsi Kalimantan Utara.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara  mencatat di tahun 2013 luas lahan sawit milik masyarakat atau yang dikelola para petani mencapai lebih dari  19.000 hektar .


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending