Bagikan:

Permintaan Tinggi, Pasokan Semen di Kaltim Malah Minim

ering langkanya semen di Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya di akhir dan awal tahun karena tidak ada tambahan pasokan, di tengah permintaan yang cukup tinggi.

NUSANTARA

Selasa, 29 Apr 2014 21:21 WIB

Permintaan Tinggi, Pasokan Semen di Kaltim Malah Minim

Permintaan Tinggi, Pasokan Semen di Kaltim

KBR68H, Balikpapan - Sering langkanya semen di Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya di akhir dan awal tahun karena tidak ada tambahan pasokan, di tengah permintaan yang cukup tinggi.

Kepala Departemen Penjualan Semen Indonesia Bambang Djoko mengatakan, permintaan semen di Kaltim sangat tinggi, karena setiap tahunnya selalu meningkat. Tahun 2013 penjualan semen ke Kaltim mencapai 1,78 juta ton.

Bahkan kata dia, di Kalimantan penjualan semen melampaui  angka nasional yang hanya tumbuh 3,7 persen. Pertumbuhan penjualan semen di Kalimantan juga melampaui wilayah lainnya, seperti Sumatera yang hanya tumbuh 1,4 persen, Nusa Tenggara 3,7 persen serta Maluku & Irian Jaya yang tumbuh minus 9,4 persen.

Menurutnya, bisa saja kemudian melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri, namun sejauh ini belum dilakukan.

"Jadi kita lihat dalam satu bulan ya, rata-rata produksi kita kan sudah flat (tetap) katakanlah kita satu bulan itu bisa produksi katakanlah 3 juta ton itu maksimal, kalau ada permintaan 3,5 juta tentunya tidak bisa kan, Tidak menutup kemungkinan kita ambil (impor) dari luar, seperti itu," kata Bambang Djoko Selasa (29/4)

Kepala Departemen Penjualan Semen Indonesia Bambang Djoko menambahkan, kebutuhan semen di Kalimantan secara umum terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selama periode Januari-Maret 2014, pertumbuhan penjualan semen di Kalimantan mencapai 1,126 juta ton naik 4,1 persen dibanding tahun 2013 sebesar 1,081 juta ton.

Seperti diketahui, setiap tahun Kaltim selalu mengalami kelangkaan semen. Akibatnya harganya pun melonjak. Bahkan di wilayah perbatasan bisa mencapai Rp 1 juta per sak ketika terjadi kelangkaan

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending