KBR68H, Jayapura – Pencarian 23 penumpang perahu motor yang tenggelam di perairan Serui, Mamberamo Raya, Papua Selasa (8/4) lalu
terkendala gelombang tinggi dan fasilitas alat pencarian yang terbatas.
Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar mengungkapkan pihaknya telah meminta bantuan kapal angkatan laut yang lebih besar untuk melakukan pencarian di lokasi perairan antara selat Pasorae dan pulau Kaipuri Kepulauan Yapen.
“Kami terus berkoordinasi dengan Gubernur dan Angkatan laut agar bisa membantu kita dengan kapal yag lebih besar lagi, karena cuaca yang cukup ekstrem gelombang tinggi. Sehingga sampai saat ini kita belum mengetahui keberadaan 23 masyarakat kita yang hilang ini,” ungkap Tony tesar di Jayapura, Senin (14/4).
Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar membenarkan adanya 3 penumpang yang merupakan calon anggota legislatif dari Yapen yang turut menjadi korban dalam kapal tersebut. Diakui ketiganya turut dalam perahu tradisional tersebut bersama keluarganya menuju ke Mamberamo Raya untuk mengikuti Pemilu (9/4).
Hingga kini pihak pencarian dan penyelamatan atau Search and Rescue (SAR) setempat dibantu kapal Angkatan Laut dari Biak dan Kepolisian terus melakukan pencarian para korban.
Sejauh ini menurut Bupati baru 6 korban yang ditemukan sementara 23 korban lain masih dalam pencarian.
Sementara itu berdasarkan keterangan penumpang yang selamat, penyebab kecelakaan diduga karena gelombang tinggi yang menghantam
bagian belakang kapal hingga terjadi kebocoran. Sehingga air masuk lalu menenggelamkan kapal.
“Jadi ini murni kecelakaan, 6 orang yang selamat itu karena berhasil berenang dengan bantuan jerigen ke pulau Kaipuri. Sedangkan penumpang lainnya berada diatas kapal hingga kapal itu tenggelam,” jelasnya.
Editor: Luviana