Bagikan:

Pemkab Flores Timur: Jumlah Korban Penumpang Kapal yang Tenggelam 66 Orang

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengklaim korban kapal tenggelam pada prosesi laut Jumat Agung di Larantuka 18 April lalu berjumlah 66 orang.

NUSANTARA

Senin, 21 Apr 2014 13:18 WIB

Author

Silver Sega

Pemkab Flores Timur: Jumlah Korban Penumpang Kapal yang Tenggelam 66 Orang

kapal tenggelam, NTT

KBR68H, Kupang - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengklaim korban kapal tenggelam pada prosesi laut Jumat Agung di Larantuka 18 April lalu berjumlah 66 orang. 


Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, jumlah ini diperoleh setelah pihaknya mendata seluruh warga di Kelurahan Lewolere, Flores Timur.  Bupati Yoseph membantah jumlah korban mencapai 100 peziarah.


"Dan mengapa kami menganggap data ini jauh lebih valid dibandingan dengan sebelumnya, karena kami sudah melakukan cross cek langsung dari rumah ke rumah di kelurahan Lewolere. Dan kami menemukan angka ini. Ada pendobelan nama jadi nama panjang dan nama panggilan berbeda. Sehingga bisa terjadi duplikasi orang. Dua nama tersebut padahalnya yang dimaksudkan adalah orang yang sama. Yang meninggal kabupaten Lembata, ada juga dari Ende, dari Maumere, tapi mereka adalah orang-orang Flores Timur orang-orang Lewolere," kata Yoseph Lagadoni Herin, Senin (21/4).


Sebelumnya, Kapal Motor ikan Panca Kurnia Nelayan Bakti 74 tenggelam saat prosesi Bahari saat perayaan Paskah  di Larantuka. Kapal tersebut bertolak dari Lewolere arah barat kota Larantuka guna mengikuti proses laut. Namun kapal ini tenggelam setelah dihantam gelombang. Kapal tersebut milik Gaspar Kleden tenggelam di perairan Pantai Palo, Kota Rowido, Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka, Jumat (18/4) lalu. 


Sementara, Pewaris Raja Kedua Kerajaan Larantuka, Don Emanuel Patigolo DVG, menyampaikan duka cita yang mendalam kepada semua keluarga korban tenggelamnya kapal nelayan Panca Kurnia Nelayan Bakti. Dia mengatakan kecelakaan tersebut merupakan yang pertama dalam sejarah Semana Santa sejak 500 tahun silam.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending