Bagikan:

Pelantikan Bupati Seram Barat Daya Digelar Setelah Pilpres

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur baru akan memproses pelantikan bupati Kabupaten Sumba Barat Daya setelah Pemilu Presiden.

NUSANTARA

Rabu, 23 Apr 2014 10:29 WIB

Author

Silver Sega

Pelantikan Bupati Seram Barat Daya Digelar Setelah Pilpres

bupati seram barat daya

KBR68H, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur baru akan memproses pelantikan bupati Kabupaten Sumba Barat Daya setelah Pemilu Presiden. 


Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, Menteri Dalam Negeri telah menandatangani Surat Keputusan pengangkatan Markus Dairo Talu - Dara Tanggu Kaha sebagai bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya. Namun pelantikan baru akan dilakukan setelah pemilu presiden. Menurut Frans Lebu Raya, penundaan sudah disampaikan ke Menteri Dalam Negeri.


"Untuk Sumba Barat Daya saya sudah pernah memberikan keterangan bahwa SK itu sudah ditandatangani oleh bapak Menteri Dalam Negeri.Tapi saya telah meminta persetujuan dari bapak menteri untuk pelantikannya kita akan proses nanti setelah Pilpres. Kita menjaga suasana menyambut pilpres ini dulu nanti kita lihat setelah pilpres berlangsung," kata Frans Lebu Raya di Kupang, Rabu (23/4).


Pelantikan bupati dan wakil bupati Kabupaten Sumba Barat Daya tertunda menyusul kemelut pilkada kabupaten itu beberapa waktu lalu. Masalah berawal dari putusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan pasangan Markus Dairo Talu - Dara Tanggu Kaha. Separuh warga SBD menolak putusan MK itu. 


KPU SBD menganulir pasangan tersebut dan menetapkan ulang pasangan Kornelis Kodi Mete - Daud Lende Umbu Moto. Kemelut Pemilu Kepala Daerah SBD itu berujung pada bentrok fisik antara pendukung calon bupati, pemecatan 5 anggota KPU SBD, serta pembakaran gedung kantor KPUD Sumba Barat Daya. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending