Bagikan:

Pascaujian Nasional, Polisi Larang Siswa Konvoi

Polresta Surakarta, Jawa Tengah, meminta sekolah dan para siswa tidak berlebihan merayakan berakhirnya Ujian Nasional.

NUSANTARA

Kamis, 17 Apr 2014 16:15 WIB

Pascaujian Nasional, Polisi Larang Siswa Konvoi

Pascaujian Nasional, Polisi, Siswa Konvoi, Surakarta

KBR68H, Surakarta - Polresta Surakarta, Jawa Tengah, meminta sekolah dan para siswa tidak berlebihan merayakan berakhirnya Ujian Nasional. (Baca: Evaluasi Satu Dasawarsa Ujian Nasional, Membongkar Sikap Bungkam Pemerintah Soal UN)

Juru bicara Polresta Surakarta, Sis Raniwati, mengatakan polisi akan menindak tegas para siswa yang nekat berkonvoi dan melanggar aturan lalu lintas. Menurut Sis, konvoi pelajar bermotor akan mengganggu lalu lintas dan membahayakan keselamatan mereka.

“Agar anak-anak itu tidak merayakan secara berlebihan atau euphoria, melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatan diri meraka. Contohnya berkonvoi dengan kendaraan bermotor, mabuk minuman keras, dan hal-hal lain yang membahayakan mereka maupun orang lain akan kami tindak tegas,” ujar Sis Raniwati.

Ujian Nasional tingkat SMA/SMK/MA, berlangsung pekan ini. Sebanyak lebih dari 13 ribu siswa di Kota Surakarta mengikuti Ujian Nasional ini.

ari pantauan di berbagia lokasi sejak kemarin sore hingga Kamis siang ini (16/4), belum tampak aksi para pelajar peserta UN di kota Surakarta yang menggelar aksi konvoi maupun corat-corat seragam.

Pelajar Gangguan Jiwa


Sementara, seorang siswa SMK di Karanganyar diketahui mengalami sakit gangguan jiwa. Jubir dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIKPORA Karanganyar, Agus Hariyanto, mengatakan, akibatnya siswa itu tidak mengikuti UN. Agus berharap siswa tersebut segara pulih dan bisa mengikuti Ujian Nasional susulan pekan depan.

“Untuk Ujian Nasional susulan pekan depan, semoga siswa peserta UN yang sakit jiwa kemarin bisa pulih dan bisa mengikuti UN Susulan tersebut. Siswa tersebut cowok. Saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Jiwa daerah di Solo. Saya tidak tahu persis penyakit jiwa yang dia alami. Ya hanya dokter di RSJD yang tahu kondisi psikisnya. Kita sudah buat laporan berita acaranya,” tutur Agus Hariyanto

Lebih lanjut Agus enggan membeberkan identitas siswa tersebut. Agus memprediksi siswa SMK tersebut mengalami gangguan jiwa usai registrasi kepesertaan UN awal Januari 2014 lalu. Sebab jika ketahuan sakit jiwa saat mendaftar UN, tegas Agus, panitia UN pasti tidak akan meneruskan proses pendaftaran tersebut.

Sekitar 4 ribu siswa menjadi peserta Ujian Nasional tingkat SMA/SMK/MA di Karanganyar tahun ini.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending