KBR68H, Lhokseumawe – Kenaikan harga cabai rawit tak hanya terjadi di pulau Jawa. Di Lhokseumawe, Aceh kenaikan harga terjadi karena mulai datangnya musim kemarau panjang.
Harga cabai rawit yang diperdagangkan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Lhokseumawe, naik mencapai Rp 42 ribu perkilo dari harga sebelumnya hanya Rp 20 ribu perkilogram. Minimnya pasokan menjadi alasan harga komoditi tersebut melonjak 2 kali lipat.
Salah sorang pedagang di pasar tradisional Muhammad Yuni menjelaskan, terbatasnya pasokan mengakibatkan harga melonjak. Bahkan, hampir sebagian besar cabai rawit yang diperjualbelikan di pasar berasal dari masyarakat tani lokal.
”Saat ini harganya perkilo Rp. 42 ribu. Harga naik tajam dalam minggu ini. Biasanya kalau sudah kemarau harga cabai kecil pasti naik, karena pasokannya kurang. Ini ada dari kampung sekitar dan Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, ” ucap Yuni kepada portalkbr68h.com, Jum’at (18/4).
Yuni menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memprediksi soal kapan harga cabai rawit kembali ke level aman, Hal ini disebabkan stok yang semakin menipis. Terlebih sekarang Lhokseumawe sedang dilanda musim kemarau yang berdampak terhadap penurunan hasil produksi petani akibat krisis air.
Editor: Luviana