KBR68H, Bondowoso – Angka kematian ibu melahirkan dan bayi di Bondowoso, Jawa Timur, masih tinggi. Kasi Kesehatan Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Bondowoso, Nur Haris Iriani mengatakan, sejak 2012 hingga 2014, angka kematian ibu terus mengalami kenaikan. Untuk 2012, Dinkes mencatat ada 12 kematian ibu melahirkan. Sementara tahun lalu meningkat menjadi 22 kasus.
“Penyebabnya mayoritas karena penyakit penyerta seperti HIV/AIDS, jantung, animia, liver dan meningitis,” kata Nur Haris Iriani kepada KBR68H saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/04).
Dia menambahkan, dari 22 kasus tersebut, tiga kasus ibu meninggal dikarenakan masih berusia di bawah umur yakni 18 tahun.
Sementara untuk angka kematian bayi, kata Nur Haris, mengalami sedikit penurunan, dari 191 kasus menjadi 187 kasus.
Dinas Kesehatan Bondowoso melakukan berbagai kegiatan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, salah satunya dengan mengadakan kelas ibu hamil serta menggandeng organisasi wanita untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat agar melahirkan melalui bidan desa.
Selain itu, dinas kesehatan juga terus melakukan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi ke remaja usia sekolah, agar mengetahui bahaya hamil dan melahirkan di usia yang belum matang. Diharapkan, dengan banyaknya pendekatan yang dilakukan, bisa menekan angka kematian ibu dan bayi di Bondowoso.
Editor: Antonius Eko