Bagikan:

Harga Cabe Rawit di Banyuwangi Tembus Rp 80 Ribu Perkilogram

KBR68H, Banyuwangi - Harga cabe rawit di Pasar Induk Banyuwangi Jawa Timur, mencapai Rp 80 ribu perkilogramnya. Padahal dua pekan lalu harganya masih Rp 60 ribu perkilogramnya.

NUSANTARA

Senin, 07 Apr 2014 19:04 WIB

Author

Hermawan

Harga Cabe Rawit di Banyuwangi Tembus Rp 80 Ribu Perkilogram

banyuwangi, cabe

KBR68H, Banyuwangi - Harga cabe rawit di Pasar Induk Banyuwangi Jawa Timur, mencapai Rp 80 ribu perkilogramnya. Padahal dua pekan lalu harganya masih Rp 60 ribu perkilogramnya.

Menurut salah satu pedagang cabe di Pasar Induk Banyuwangi Nuryani, naiknya harga cabe rawit ini terjadi sejak pertengahan bulan Maret lalu. Kenaikan ini kata dia, disebabkan karena pasokan cabe dari distributor berkurang karena banyak petani cabe didaerahnya yang gagal panen akibat terserang hama. Selain itu, banyak juga cabai yang dikirim ke luar kota sehingga pasokan di dalam kota berkurang.

"Yang Lombok kecil ambilanya Rp 60 ribu, jualnya Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu. Dapat setangah bulan wes biasanya kiriman kalau banjir murah biasanya banyak yang dikirim ke luar kota baru kalau di luar kota nggak terima di sini banjir,” kata Nuryani kepada KBR68H (7/4).

Salah satu pedagang cabe di Pasar Induk Banyuwangi Nuryani menambahkan, akibat mahalnya harga cabe rawit ini berimbas pada tingkat pembelian konsumen. Mereka memilih mengurangi volume pembelian cabai rawit agar pengeluaran tidak membengkak.

Sementara itu, saat harga cabai rawit semakin mengkhawatirkan, tren sebaliknya justru terjadi pada cabai merah. Jika sebelumnya pedagang memasarkan cabai merah seharga Rp 22 ribu per Kg. Saat ini konsumen bisa membeli salah satu jenis bumbu masak tersebut hanya seharga Rp 20 ribu perkilogram. Penurunan harga cabai merah itu terjadi lantaran stok mulai melimpah.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending