KBR68H, Jakarta - Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) meminta Komisi Yudisial (KY) untuk mengawasi hakim yang memimpin sidang sengketa pembangunan lahan sekitar sumber mata air Umbul Gemulo, Kota Batu, Jawa Timur. Aktivis FMPMA sekaligus pihak yang tergugat, Haji Rudi mengatakan pada beberapa sidang terakhir hakim dinilai tidak netral dan memihak pihak investor. Kata dia salah satu indikasinya yaitu hakim selalu membantu pernyataan dari kuasa hukum penggugat.
"Saya ingin meminta kepada KY (komisi Yudisial) agar pengadilan ini diawasi terus ini. Ini sudah sekitar 3-4 kali persidangan, hakim lebih condong kepada investor. Selalu membantu pertanyaan dari lawyer mereka dengan menekan saksi ahli dari kita. Itu aneh," ujarnya kepada KBR68H, Rabu (2/4)
Pemerintah Kota Batu bersikukuh tak mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Hotel The Rayja, walaupun telah ada rekomendasi dari KLH dan Ombudsman. Hotel Rayja dibangun dekat sumber mata air Umbul Gemulo, Kota Batu. Ini memicu kekhawatiran bisa merusak dan mencemari mata air tersebut.
Penolakan warga dan FMPMA akhirnya malah membuat pihak pengembang menggugat secara perdata, Haji Rudi dari FMPMA. Mereka dianggap menghambat pembangunan hotel sehingga merugikan pengembang (baca : Pertahankan Mata Air, Warga Batu Malang Malah Digugat)
Editor : Sutami
