Bagikan:

Gubernur Jabar Penghianat Jika Hadiri Deklarasi Anti-Syiah

KBR68H, Jakarta - LSM keberagaman, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan tidak menghadiri Deklarasi Anti-Syiah akhir pekan ini di Bandung. Jika Aher datang, maka dia menghianati sumpah jabatannya sebagai

NUSANTARA

Rabu, 16 Apr 2014 15:36 WIB

Gubernur Jabar Penghianat Jika Hadiri Deklarasi Anti-Syiah

anti syiah, toleransi, bandung

KBR68H, Jakarta - LSM keberagaman, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan tidak menghadiri Deklarasi Anti-Syiah akhir pekan ini di Bandung. Jika Aher datang, maka dia menghianati sumpah jabatannya sebagai pejabat negara.

Aktivis Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) Nia Sjarifudin menjelaskan kelompok Syiah di Indonesia sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Penganut Syiah pun diakui sebagai warga negara.


(Baca juga: Setelah Deklarasi, Aliansi Anti-Syiah Akan Perluas Jaringan)

Maka itu, Nia mengatakan, seharusnya pihak Pemda Jabar bisa membatalkan deklarasi itu. Sebab deklarasi itu menyebar kebencian terhadap kelompok tertentu.

"Seorang pejabat yang menghadiri acara-acara seperti itu adalah penghianat. Penghianat bangsa, dia tidak setia pada sumpah jabatannya. Karena ini mengandung syiar kebencian yah. Yang sudah mengandung syiar kebencian pada satu kelompok yang kita anggap dia sah sebagai warg negara Indonesia," jelas Nia saat berbincang dengan KBR68H, Rabu (16/4).

Seperti yang diketahui, dalam selebaran informasi deklarasi itu pihak penyelenggara menyebutkan Aher diundang untuk menghadiri. Selain Aher ada juga dari pihak Majenis Ulama Indonesia.

"Ini kalau dibiarkan, bagi saya yang paling bertanggungjawab pihak pemerintah, termasuk pemerintah Jawa Barat. Sangat disayangkan kalau gubernur yang disumpah setia pada pancasila ikut terlibat walau pun hanya diundang," jelas dia.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending