KBR68H, Jakarta - LSM keberagaman, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan tidak menghadiri Deklarasi Anti-Syiah akhir pekan ini di Bandung. Jika Aher datang, maka dia menghianati sumpah jabatannya sebagai pejabat negara.
Aktivis Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) Nia Sjarifudin menjelaskan kelompok Syiah di Indonesia sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Penganut Syiah pun diakui sebagai warga negara.
(Baca juga: Setelah Deklarasi, Aliansi Anti-Syiah Akan Perluas Jaringan)
Maka itu, Nia mengatakan, seharusnya pihak Pemda Jabar bisa membatalkan deklarasi itu. Sebab deklarasi itu menyebar kebencian terhadap kelompok tertentu.
"Seorang pejabat yang menghadiri acara-acara seperti itu adalah penghianat. Penghianat bangsa, dia tidak setia pada sumpah jabatannya. Karena ini mengandung syiar kebencian yah. Yang sudah mengandung syiar kebencian pada satu kelompok yang kita anggap dia sah sebagai warg negara Indonesia," jelas Nia saat berbincang dengan KBR68H, Rabu (16/4).
Seperti yang diketahui, dalam selebaran informasi deklarasi itu pihak penyelenggara menyebutkan Aher diundang untuk menghadiri. Selain Aher ada juga dari pihak Majenis Ulama Indonesia.
"Ini kalau dibiarkan, bagi saya yang paling bertanggungjawab pihak pemerintah, termasuk pemerintah Jawa Barat. Sangat disayangkan kalau gubernur yang disumpah setia pada pancasila ikut terlibat walau pun hanya diundang," jelas dia.