KBR68H, Jakarta - Kelompok Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas menilai Deklarasi Anti-Syiah bisa mendorong timbulnya kampanye hitam jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Juni mendatang. Deklarasi itu akan digelar di Bandung, Jawa Barat pekan ini
Aktivis Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas Nia Sjarifudin menjelaskan gerakan sekecil apapun yang berbau sinisme terhadap kelompok bisa memicu kampanye hitam SARA. Makanya, menurut Nia, gerakan intoleran harus dicegah.
(Baca juga: Setelah Deklarasi, Aliansi Anti-Syiah Akan Perluas Jaringan)
"Menurut saya isu SARA itu tidak pernah terlepas dari apapun. Kenapa kita buat Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas ini? Karena potensi itu ada. Istilahnya mudah mendorong syiar kebencian dan itu berpotensi SARA," jelas Nia saat berbincang dengan KBR68H, Rabu (16/4).
Hanya saja sampai saat ini Kelompok Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas belum menganalisa secara langsung soal dampak adanya deklarasi Anti-Syiah terhadap pemilu pilpres nanti. Namun itu harus dicegah.
"Kita mengingatkan, untuk orang mulai memikirkan pemilu yang berkualitas. Tidak menggunakan isu SARA sebagai menuju kemenangan, itu tidak mendidik," jelas dia.
Sebelumnya, Aliansi Anti-Syiah akan memperluas jaringan di setiap daerah untuk menyebarkan sikap penolakan terhadap ajaran Syiah. Jaringan diperluas mulai dari Bandung.
Perluasan jaringan itu dilakukan lewat Deklarasi Anti Syiah pekan ini di Kota Kembang itu. Deklarasi Anti Syiah akan menjadi jejaring gerakan nasional. Pihak penyelenggaran menjelaskan jaringan itu akan masuk ke masjid-masjid di seluruh Indonesia melalui Dewan Keluarga Masjid. Mereka juga mau pemerintah Indonesia membatasi kegiatan para jemaat Syiah di Indonesia.