Bagikan:

Gerakan Anti-Syiah Dorong Kampanye Hitam Berbau SARA di Pilpres Nanti

KBR68H, Jakarta - Kelompok Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas menilai Deklarasi Anti-Syiah bisa mendorong timbulnya kampanye hitam jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Juni mendatang.

NUSANTARA

Rabu, 16 Apr 2014 16:17 WIB

Gerakan Anti-Syiah Dorong Kampanye Hitam Berbau SARA di Pilpres Nanti

anti syiah, toleransi, bandung

KBR68H, Jakarta - Kelompok Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas menilai Deklarasi Anti-Syiah bisa mendorong timbulnya kampanye hitam jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Juni mendatang. Deklarasi itu akan digelar di Bandung, Jawa Barat pekan ini

Aktivis Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas Nia Sjarifudin menjelaskan gerakan sekecil apapun yang berbau sinisme terhadap kelompok bisa memicu kampanye hitam SARA. Makanya, menurut Nia, gerakan intoleran harus dicegah.


(Baca juga: Setelah Deklarasi, Aliansi Anti-Syiah Akan Perluas Jaringan)

"Menurut saya isu SARA itu tidak pernah terlepas dari apapun. Kenapa kita buat Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas ini? Karena potensi itu ada. Istilahnya mudah mendorong syiar kebencian dan itu berpotensi SARA," jelas Nia saat berbincang dengan KBR68H, Rabu (16/4).

Hanya saja sampai saat ini Kelompok Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas belum menganalisa secara langsung soal dampak adanya deklarasi Anti-Syiah terhadap pemilu pilpres nanti. Namun itu harus dicegah.

"Kita mengingatkan, untuk orang mulai memikirkan pemilu yang berkualitas. Tidak menggunakan isu SARA sebagai menuju kemenangan, itu tidak mendidik," jelas dia.

Sebelumnya, Aliansi Anti-Syiah akan memperluas jaringan di setiap daerah untuk menyebarkan sikap penolakan terhadap ajaran Syiah. Jaringan diperluas mulai dari Bandung.

Perluasan jaringan itu dilakukan lewat Deklarasi Anti Syiah pekan ini di Kota Kembang itu. Deklarasi Anti Syiah akan menjadi jejaring gerakan nasional. Pihak penyelenggaran menjelaskan jaringan itu akan masuk ke masjid-masjid di seluruh Indonesia melalui Dewan Keluarga Masjid. Mereka juga mau pemerintah Indonesia membatasi kegiatan para jemaat Syiah di Indonesia.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending