Bagikan:

Federasi Guru Adukan Aburizal Bakrie ke Bawaslu

KBR68H, Bandung - Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) akan melaporkan calon presiden partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

NUSANTARA

Rabu, 02 Apr 2014 09:31 WIB

Author

Arie Nugraha

Federasi Guru Adukan Aburizal Bakrie ke Bawaslu

ARB, guru, bawaslu

KBR68H, Bandung - Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) akan melaporkan calon presiden partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). 


FGII menemukan ratusan surat permintaan dukungan kepada guru-guru di Bandung, Jawa Barat. Surat ini dikirim ke seluruh Sekolah Dasar sampai sekolah Menengah Atas di Bandung.


Menurut Sekertaris Jenderal FGII, Iwan Hermawan seluruh surat permintaan dukungan ARB itu ditujukan ke seluruh guru, bahkan ada juga beberapa guru yang telah meninggal dunia diminta surat dukungannya. 


"Kami tidak tahu dari mana mereka mendapatkan data guru. Karenanya datanya data lama. Guru yang sudah pensiun bahkan yang tinggal di 

sekitar SMA 9 Bandung juga mendapatkan surat. Bahkan 4 guru yang sudah meninggalpun mendapatkan surat agar mendukung ARB menjadi presiden,”ujar Iwan Hermawan di Gedung Indonesia Menggugat, jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung (1/4).


Iwan Hermawan menyebutkan isi surat itu intinya selain mengajak guru memilih ARB untuk menjadi presiden, juga janji-janji akan melakukan pembangunan pendidikan dan memperbaiki nasib guru jika ARB terpilih menjadi presiden. 


Iwan mengatakan bahwa surat permintaan dukungan ARB itu dianggap telah melanggar pasal 86 Undang Undang Pemilu Nomer 8/2012 tentang larangan berkampanye di rumah ibadah, rumah sakit, instansi pemerintah serta pendidikan.


FGII menyatakan akan melaporkan surat permintaan dukungan itu kepada Bawaslu.


Selain di Bandung, FGII juga menerima laporan adanya pengiriman surat permintaan dukungan ARB ke sekolah-sekolah dari sejumlah daerah lain di Indonesia. 


Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) sebelumnya mengeluarkan maklumat yang isinya mengimbau guru untuk tidak terlibat dalam kegiatan kampanye. Iwan mengatakan ada kecenderungan menjelang pemilu, organisasi profesi seperti guru sering ditunggangi kepentingan politik.



Editor: Luviana


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending