Bagikan:

DPRD Polman Tuding Honorer CPNS Banyak yang Bodong

Komisi I DPRD Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengklaim sekira 2800-an honorer CPNS Kategori 2 (K2) yang lolos berkas ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) diduga separuhnya tak jelas alias bodong. Alasannya, mereka tidak pernah mengabdi dan menggunakan Su

NUSANTARA

Jumat, 04 Apr 2014 18:25 WIB

Author

Sukriwandi

DPRD Polman Tuding Honorer CPNS Banyak yang Bodong

DPRD Polman, Honorer CPNS, Bodong

KBR68H, Polewali Mandar – Komisi I DPRD Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengklaim sekira 2800-an honorer CPNS Kategori 2 (K2) yang lolos berkas ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) diduga separuhnya tak jelas alias bodong. Alasannya, mereka tidak pernah mengabdi dan menggunakan Surat Keputusan (SK) pengangkatan tertanggal mundur.

Ketua Komisi I DPRD Polewali Mandar Amiruddin meminta agar tim verifikasi pemerintah kabupaten dan DPRD tak hanya memeriksa 33 dari 827 orang honorer CPNS K2 lulus yang dilaporkan masyarakat dan LSM. Tapi harus memverifikasi  kepada seluruh honorer yang telah dinyatakan lulus dari BKN.

“Tapi saya, kita tidak tahu ini apakah yang lulus ini 827 ini masuk semua 50%  juga kita ndak tahu tapi yang jelas 2800 sekian itu 50 persen kita nyatakan bodong,” jelas Ketua Komisi I DPRD Polewali Mandar Amiruddin saat dihubungi KBR68H.

Amiruddin menambahkan, berdasarkan informasi di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), beberapa Surat Keputusan (SK) tahun 2004-2005 terbit belakangan/mundur tapi dinyatakan lulus dalam seleksi CPNS K2.

Selain itu pemimpin SKPD diimbau agar tidak memberikan surat persetujuan kepada honorer yang tidak jelas atau menggunakan SK mundur. Ia juga meminta agar diberi kesempatan kepada honorer CPNS K2 bodong untuk mengundurkan diri sebelum berimplikasi pidana.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending