KBR68H Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mengklaim telah berupaya mengurangi angka kemiskinan di ibukota.
Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejumlah program yang ditujukan untuk menekan beban pengeluaran masyarakat. Antara lain, Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan pembangunan rumah susun. Namun, menurutnya, banyak faktor lain yang menyebabkan angka kemiskinan sulit turun, di antaranya, upah, inflasi dan kondisi perekonomian nasional.
"Sebetulnya kebutuhan dasar yg basic human need kan, sudah kita berikan secara total baik KJS, KJP itu menuju ke pengurangan itu. Bidang perumahan juga sudah kita berikan. Tetapi kalau sebuah ekonomi nasional itu turun akan mempengaruhi, karena garis kemiskinan standar rupiahnya kan ada," kata Joko Widodo, (22/4).
Sebelumnya, Jokowi dalam Laporan Pertanggungjawaban di DPRD menyatakan tingkat inflasi di DKI tahun 2013 mencapai 8 persen. Jumlah ini meningkat sekitar 4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan inflasi dipicu oleh kenaikan harga BBM Juli 2013. Hal ini kemudian berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Sampai dengan September 2013, DKI mencatat jumlah penduduk miskin sekitar 375 ribu orang. Jumlah ini meningkat 0,02 persen dari periode sebelumnya, yakni sekitar 366 ribu orang.
Editor: Antonius Eko