KBR68H, Bondowoso – Rencana Pemerintah Indonesia membatasi impor tembakau disambut positif oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. (Baca: Komnas Pengendalian Tembakau: Stop Impor Tembakau!)
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Matsakur mengatakan, telah ada perbincangan dengan Kementerian Perdagangan terkait penjajakan daerah-daerah penghasil tembakau salah satunya Bondowoso. Daerah-daerah ini nantinya akan menjadi penyanggah kebutuhan tembakau Nasional.
“Kami didatangi tim dari Kementerian Perdagangan untuk memantau seandainya impor tembakau dikurangi maka perlu adanya penjajakan daerah-daerah yang potensi untuk menjadi penyanggah dan salah satunya Bondowoso. Seperti kita tahu di seluruh Kecamatan di Bondowoso ada tembakau kecuali Kecamatan Sempol,” kata Matsakur saat ditemui KBR68H di ruang kerjanya, Selasa (29/4).
Menurutnya, sebagai salah satu kabupaten dengan potensi tembakau yang besar di Jawa Timur, Bondowoso siap mendukung program Pemerintah, asalkan tetap berpihak pada petani tembakau. Kepastian harga menjadi salah satu hal yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Pihaknya mengatakan harus ada kesepakatan yang jelas antara petani dan pihak perusahaan serta petani dan pihak eksportir.
Selain itu, manajemen pemasaran yang sampai saat ini masih sulit ditembus oleh para petani, juga menjadi salah satu hal yang disampaikan Pemkab Bondowoso kepada Kementerian Perdagangan.
Saat ini luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Bondowoso mencapai 11 ribu hektare lebih yang tersebar di 22 kecamatan. Sementara tahun 2014 ini, Dishutbun Bondowoso menargetkan produksi tembakau sekitar 5 ribu hektare lebih.
Musim Tanam Tembakau
Sementara, seiring dengan datangnya musim tanam tembakau di Kabupaten Bondowoso, petani diimbau mewaspadai cuaca buruk.
Matsakur mengatakan, cuaca buruk bisa mempengaruhi kualitas tembakau saat panen. Untuk itu, pihaknya meminta petani tembakau untuk mengikuti petunjuk teknis dari petugas di lapangan, agar tidak gagal panen.
“Indonesia dan dunia ini sedang menghadapi cuaca ekstrem yang tidak bisa ditangani oleh manusia. Jadi petani harus mewaspadai cuaca ekstrem ini, caranya adalah dengan mengikuti petunjuk teknis yang ada, mengingat saat ini sulit memprediksi cuaca,” kata Matsakur.
Menurut Matsakur, saat ini pihaknya sedang fokus untuk mengawal budi daya tembakau di Bondowoso agar memiliki kualitas tinggi. Untuk itu Dishutbun menyiapkan anggaran sebesar 2,5 miliar rupiah yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang akan digunakan untuk peningkatan budidaya, pemberian bantuan alat, serta penyediaan pupuk bagi petani tembakau.
Selain itu, Dishutbun juga sedang menyiapkan proses pengajuan Sertifikat Indikasi Geografis bagi Tembakau di Kecamatan Wringin dan Pakem.
Tercatat saat ini Bondowoso telah memiliki varietas tembakau dengan kualitas tinggi yaitu varietas Maesan 1 dan Maesan 2. Varietas ini telah melalui berbagai macam uji coba oleh Balitas malang, sebelum diresmikan sebagai varietas tembakau khas Bondowoso.
Editor: Anto Sidharta
Bondowoso, Salah Satu Daerah Penyanggah Tembakau Nasional
Rencana Pemerintah Indonesia membatasi impor tembakau disambut positif oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

NUSANTARA
Selasa, 29 Apr 2014 18:59 WIB


Bondowoso, Daerah Penyanggah Tembakau Nasional
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai