Bagikan:

Bawaslu dan KPU NTB Tak Sepakati Aturan Rekapitulasi Suara

KBR68H, Mataram- Lantaran tidak sepakat dengan mekanisme pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB), ketiga anggota Bawaslu NTB walk out atau meninggalkan

NUSANTARA

Rabu, 23 Apr 2014 18:15 WIB

Bawaslu dan KPU NTB Tak Sepakati Aturan Rekapitulasi Suara

bawaslu, kpu, ntb

KBR68H, Mataram- Lantaran tidak sepakat dengan mekanisme pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB), ketiga anggota Bawaslu NTB walk out atau meninggalkan ruangan rekapitulasi suara di Mataram, Rabu (23/4) . 

Aksi ini memicu pro dan kontra antar peserta Pemilu.

Ketua Divisi Pengawasan dan Penindakan Bawaslu NTB Bambang Karyono mengatakan, Bawaslu NTB menghendaki agar mekanisme rekapitulasi suara dilakukan per- daerah pemilihan (Dapil). Hal ini dilakukan untuk memberi ruang kepada peserta Pemilu agar mengajukan keberatan. Namun KPU NTB tidak melakukan pola tersebut.

“Kita semua berharap agar kualitas Pemilu ini sesuai dengan harapan kita. Artinya ketika kita diberikan kesempatan seluas-luasnya dari kesepakatan per Dapil yang tadi itu kami sangat apresiasi bahwa ini akan ada kualitas sebagai sebuah jaminan. Tapi ketika proses dilakukan secara menyeluruh dan bukan per-daerah pemilihan, saya kira itu akan menjadi berbeda” kata Bambang kepada KBR68H, Rabu (23/4)

Sementara itu Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori mengatakan, mekanisme rekapitulasi suara yang dilaksanakan KPU untuk membuat perhitungan secara menyeluruh dianggap lebih tertib dan sistematis. Sehingga semua hasil perhitungan suara tingkat kabupaten kota disampaikan terlebih dahulu. Setelah semuanya disampaikan, KPU akan memberi ruang seluas-luasnya kepada semua pihak untuk berbicara.


Editor: Luviana


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending