Bagikan:

Bandara Selaparang Resmi Jadi Sekolah Penerbangan

KBR68H, Mataram- Tiga tahun terbengkalai, PT Angkasa Pura I akhirnya meresmikan pengoperasian bekas bandara Selaparang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai sekolah penerbangan.

NUSANTARA

Selasa, 08 Apr 2014 10:00 WIB

Bandara Selaparang Resmi Jadi Sekolah Penerbangan

bandara, selaparang, lombok

KBR68H, Mataram - Tiga tahun terbengkalai, PT Angkasa Pura I akhirnya meresmikan pengoperasian bekas bandara Selaparang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai sekolah penerbangan.

General Manager PT. Angkasa Pura I Pujiono mengatakan sekolah penerbangan akan memberikan kesempatan bagi warga untuk mengembangkan usaha.

“Sejak dioperasionalkan Bandara Internasional Lombok pada tanggal 10 November 2011 yang lalu kurang lebih tiga tahun bandara Selaparang ini tidak ada aktifitas,” kata Pujiono disela peresmian Senin (7/4).

Sejak operasional Bandara Selaparang dipindah ke Bandara Internasional Lombok kondisi Bandara Selaparang, Kota Mataram kehilangan Pendapatan Asli Dearah (PAD. Maka peresmian sekolah penerbangan dianggap merupakan langkah yang baik karena difungsikannya kembali bandara dan menumbuhkan sumber daya manusia yang berpengalaman dalam dunia penerbangan.

General Manager PT. Angkasa Pura I Pujiono mengatakan bahwa terdapat 2 sekolah penerbangan yang akan memanfaatkan bekas bandara Selaparang yaitu Bali Institute Flying Academy (BIFA) dan Lombok International Flying Technology (LIFT).

Sebagai tanda peresmian bekas bandara Selaparang menjadi sekolah penerbangan walikota Mataram Ahyar Abduh melepas pesawat latih. Dengan sekolah penerbangan ini Ahyar Abduh berharap bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Mataram. Selain itu sekolah penerbangan ini akan menjadi ikon membanggakan bagi Kota Mataram, karena di Kota Mataram terdapat sekolah pilot.



Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending