KBR68H, Sangatta – Hingga kini baru sekitar dua puluh persen potensial laut Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang tergarap dan memberi manfaat bagi nelayan. Secara kasat mata, potensi laut dan perikanan Kutim yang membentang sekitar 150 Km ternyata baru dinikmati dan diolah kecil.
Potensi itu, ujar Wakil Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, bila terus digarap dengan cara-cara modern akan memberikan dampak positif kepada masyarakat dan daerah, dan memiliki potensi seperti pertambangan batubara.
“Kawasan pesisir Kutai Timur sangat berpotensi berpangku pada hasil kelautan, namun sayangnya belum memaksimalkan hasil laut ini digarap padahal jika dimaksimalnya akan memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah paling tidak semakin memperkecil jumlah nelayan miskin di Kutim,” kata Ardiansyah Sulaiman.
Ia mengakui, pembudidayaan potensi laut baru terbatas pada mengembangkan rumput laut, belum sampai pada pengolahan hingga menjadi home industri yang potensial dan layak dipasarkan.
“Budidaya rumput di Teluk Pandan dan Sangatta Selatan ternyata hasilnya luar biasa, namun belum pasca panennya belum digarap maksimal padahal jika dilakukan terpadu akan memberikan hasil lebih bagi nelayan,” jelasnya seraya menyebutkan hasil panen rumput laut warga Teluk Pandan belum lama ini.
Ardiansyah berharap, semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kutim mempunyai konsep kegiatan yang mengarah pada perbaikan dan peningkatan kualitas masyarakat terutama yang mampu meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat.
“Apa yang dihasilkan Dinas Kelautan dan Perikanan dengan membina nelayan di Teluk Pandan dalam pembudidayaan rumput laut akan sia-sia jika tidak didukung SKPD lain seperti Dinas Koperasi atau Dinas Perdagangan dalam pembinaan pasca panen termasuk pemasaran,” harap Ardiansyah.
Dalam kacamatanya, budi daya rumput laut merupakan salah satu potensi laut Kutim yang baru digarap. Sementara potensi lainnya belum nampak seperti pengalengan ikan dan kepariwisataan.
Ardianyah yakin jika potensi laut Kutim benar-benar digarap, mampu menyaingi potensi darat yang kini dikuasai tambang batubara dan kelapa sawit. Ia menambahkan, potensi budi daya air tawar belum digarap sementara kebutuhan akan ikan air tawar di Kaltim terus meningkat. “Kelak saya akan meminta semua SKPD memadukan program dan arah kerjanya lebih tajam lagi sehingga apa dan siapa berbuat apa itu semakin jelas, selama ini terus terang saja belum terlihat nyata,” aku Ardiansyah.
Dari hasil pantauanya, pekan lalu, saat memanen rumput laut, potensi hasil laut yang melimpah ruah belum dibarengi jumlah populasi nelayan. Hal tersebut jelas mengakibatkan potensi yang ada belum tergarap sepenuhnya.
Sumber: Gema Wana Prima
Wabup Kutim: Potensi Laut Tak Kalah dengan Batubara
Hingga kini baru sekitar dua puluh persen potensial laut Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang tergarap dan memberi manfaat bagi nelayan. Secara kasat mata, potensi laut dan perikanan Kutim yang membentang sekitar 150 Km ternyata baru dinikmati dan diolah k

NUSANTARA
Rabu, 17 Apr 2013 16:46 WIB


Wabup Kutim
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai