KBR68H, Yogyakarta - Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) meluncurkan Mini Teaching Hospital, Jum’at (19/4) di gedung FMIPA kampus terpadu UII.
Seperti rumah sakit yang berukuran kecil, fasilitas baru milik UII ini menyediakan berbagai ruang medis seperti ruang rawat inap meliputi 3 kelas, ruang monitoring kadar obat dalam darah, ruang penyiapan pencampuran sediaan parental dan sediaan intravena. Selain itu ada pula ruang penyiapan sediaan sitostatika dan ruang konseling bagi pasien lokal dan internasional.
Rumah sakit ini juga menyediakan ruang pelayanan informasi obat yang didukung dengan perangkat teknologi informasi dan akses sumber literatur yang memadai. Di samping itu ada juga sistem informasi manajemen pengelolaan perbekalan farmasi yang dibangun dan dikembangkan oleh para dosen farmasi UII.
Pengelola rumah sakit, Vitarani Dwi Ananda Ningrum menjelaskan, Teaching Hospital ini juga memiliki pasien simulasi yang direkrut, dikelola, dan dievaluasi secara professional sehingga proses pembelajaran calon apoteker dilakukan secara terstandar. Tambahnya, rumah sakit ini, juga merupakan media pembelajaran yang bukan saja mendidik dalam ranah kognitif bidang farmasi klinik, tetapi juga membangun kompetensi afektif dan psikomotorik.
Fasilitas ini menurutnya menjadi satu-satunya di perguruan tinggi farmasi se-Indonesia yang memiliki sarana pembelajaran farmasi klinik yang lengkap sesuai dengan standar kompetensi nasional. “Kedepan, hospital ini akan menjadi media pengabdian masyarakat dan juga untuk memberikan pelatihan keterampilan klinik bagi apoteker sebagai bagian dari CPD (Contnuing Professional Development)” ungkapnya.
Dekan FMIPA UII, Yandi Syukri mengatakan, tujuan pendirian teaching hospital ini juga untuk merespon perubahan paradigma kompetensi apoteker yang semula berorientasi pada produksi perbekalan farmasi yang berkualitas., Selain itu, menjadi lebih berorientasi pada pasien, atau lebih dikenal dengan istilah pharmaceutical care. Perubahan ini dilakukan menanggapi apa yang telah dicanangkan oleh WHO sejak 1970.
“Dengan fasilitas ini kita fokuskan pada farmasi klinik untuk merespon perubahan orientasi di mana kita lebih kepada pelayanan kefarmasian” ujarnya.
Kebijakan ini, menurutnya telah disebutkan dalam peraturan pemerintah tentang pekerjaan kefarmasian dan keputusan menteri kesehatan tentang standar pelayanan farmasi di apotek dan rumah sakit. Selain itu diperkuat juga oleh standar kompetensi apoteker Indonesia yang telah ditetapkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia pada 2010.
Sumber: Radio Unisi
UII Luncurkan Mini Teaching Hospital
Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) meluncurkan Mini Teaching Hospital, Jum

NUSANTARA
Jumat, 19 Apr 2013 17:19 WIB


UII, Mini Teaching Hospital
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai