KBR68H, Banyuwangi – Petani padi di Banyuwangi mulai beralih menanam palawija dan komiditi hortikultura lainnya. PIlihan itu diambil untuk mencari keuntungan lebih, ketimbang menjual padi. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI Banyuwangi, Muhammad Sapuwan mengatakan, petani di Banyuwangi Selatan juga lebih memilih menanam jeruk, karena komoditas itu lebih menguntungkan ketimbang padi.
“Ya kalau padi itu bisa dihitung artinya secara ekonomi keuntunganya bisa dihitung satu kali musim kan artinya menanam panennya ini sudah bisa dihitung keuntunganya. Tapi kalau untuk palawija itu jangka waktunya panjang gitu, artinya ini harus diakumulasi dari nol sampai katakanlah 9 tahun. Cuma hari ini kalau untuk yang jeruk harga jualnya lebih bagus untuk hari ini dengan usia jeruk 3 tahun 4 tahun itu. Nah ini sebenarnya keuntunganya lebih tinggi,”kata Mohammad Sapuwan.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesi HKTI Banyuwangi Mohammad Sapuwan menambahkan, selain jeruk petani juga menanam buah dan palawija lain, seperti semangka dan kedelai. Selain tergiur dengan keuntungan yang tinggi, beralihnya pola tanam petani ini juga bertujuan untuk menyuburkan kembali lahan pertanian mereka. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi, jumlah area tanam sawah dalam setahun di Kabupaten Banyuwangi turun sekitar 5 ribu hektare menjadi 125 ribu hektare.
Tinggalkan Padi, Petani di Banyuwangi Beralih Tanam Buah-Buahan
Petani padi di Banyuwangi mulai beralih menanam palawija dan komiditi hortikultura lainnya. PIlihan itu diambil untuk mencari keuntungan lebih, ketimbang menjual padi.

NUSANTARA
Kamis, 25 Apr 2013 18:21 WIB


petani banyuwangi, buah-buahan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai