Bagikan:

Tekan Kebocoran, Jakarta Terapkan Donasi Parkir

istem donasi parkir akan segera diberlakukan di sejumlah wilayah di Jakarta. Sistem ini sedang dikaji oleh Pemprov DKI Jakarta berdasarkan masukan dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).

NUSANTARA

Kamis, 11 Apr 2013 11:54 WIB

Tekan Kebocoran, Jakarta Terapkan Donasi Parkir

donasi parkir, jakarta

KBR68H, Jakarta- Sistem donasi parkir akan segera diberlakukan di sejumlah wilayah di Jakarta.  Sistem ini sedang dikaji oleh Pemprov DKI Jakarta berdasarkan masukan dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).

Menurut Koordinator Forum Warga Kota FAKTA, Azas Tigor Nainggolan, sistem itu juga bisa memperkecil kebocoran dari pendapatan parkir yang masuk ke kas daerah.

“Menurut saya ini cukup menarik dan bagus. Karena ini seperti sistem donasi dengan mesin ini sudah banyak dipakai di beberapa negara lain. Untuk mengontrol, bukan saja pendapatannya tapi  juga mengontrol penggunaan tempat parkir itu sendiri. Dan mengontrol penggunaan parkir. Karena parkir itu bukan sekadar mendapatkan uang bagi pendapatan kas daerah misalnya. Tapi juga bagian alat mengontrol penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Jadi, harusnya sistem dibuat adalah sistem yang mengarah supaya pendapatan tidak bocor dan orang semakin tidak nyaman memakai kendaraan pribadi atau memarkir dengan biaya mahal atau mencari tempat parkir yang sulit,” kata Azas.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan sistem donasi parkir diterapkan agar dapat memaksa warga untuk tidak memarkir mobil. Karena sistem parkir akan dibuat mahal dengan per jam makin lama semakin meningkat. Selain itu, sistem parkir yang akan dibuat sebagai upaya agar tidak dijadikan sebagai permainan. Nantinya akan ada semacam alat seperti mesin ATM, dan kemudian pemilik kendaraan memasukkan nomor plat kendaraannya dan kemudian tinggal pilih lama parkirnya.


Sumber: Green Radio FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending