Bagikan:

Targetkan 100 Ribu Wirausaha Baru, Pemprov NTB Dinilai Ambisius

Target pencapaian 100 ribu wirausaha baru yang diprogramkan pemprov NTB dinilai terlalu ambisius.

NUSANTARA

Selasa, 23 Apr 2013 17:48 WIB

Targetkan 100 Ribu Wirausaha Baru, Pemprov NTB Dinilai Ambisius

wirausaha, NTB

KBR68H, Lombok- Target pencapaian 100 ribu wirausaha baru yang diprogramkan pemprov NTB dinilai terlalu ambisius. Salah satu kendala yang menyebabkan program tersebut sulit tercapai adalah keterbatasan anggaran untuk mencetak wirausaha baru dalam jumlah yang banyak. Program unggulan penciptaan wirausaha baru di NTB disarankan agar lebih rasional serta disesuaikan dengan dukungan anggaran.

Sekretaris komisi II DPRD NTB Mori Hanafi mengatakan, provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk kurang lebih 40 juta jiwa dan APBD sebesar Rp 41 triliun hanya menargetkan 5 ribu wirausaha baru dalam lima tahun. Sementara provinsi NTB dengan anggaran yang terbatas menargetkan 100 ribu wirausaha baru. Hal ini dinilai tidak realistis.

“Kita tahu ini tidak mampu, tapi ini target politis. Orang dilatih kemudian tidak dikasi alat sudah dibilang wirausaha baru, ini harus diluruskan,"kata Mori.

Menurutnya, pengagguran di kalangan remaja  adalah masalah sosial yang cukup besar di NTB. Ia menggambarkan, di Bima sekitar 80 persen lebih pemuda produktif masih menganggur karena sempitnya lapangan pekerjaan. Sementara lahan pertanian tidak banyak bertambah. 

Mori berpendapat, jika pemprov NTB ingin menciptakan ribuan wirausaha baru, maka pemprov harus melakukan pembinaan, pemberian modal kerja dan melakukan monitoring evaluasi terhadap pemuda divsetiap desa dengan target tertentu, misalnya 15 orang dalam setiap desa di NTB per tahun.

Dari satu wirausaha baru yang telah lahir itu diharapkan akan mempekerjakan 5 sampai 10 orang. Namun faktanya sampai sekarang, belum ada data yang akurat terkait dengan klaim keberhasilan 74 ribu wirausaha baru dari 100 ribu target sampai 2013 ini.

“ Misalnya, usaha sablon, dimana tempatnya? Salon, dimana dia buka salon? Kalau di bilang Sekarang usaha-usaha seperti itu lebih banyak dimiliki oleh luar. Jangankan 100 ribu, lima ribu aja belum tentu ada.” ujarnya.

Sumber: Radio Global FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending