Bagikan:

Tahun Ini, Pemkab Mentawai Targetkan Tidak Ada Lagi Sekolah Hutan

Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Yudas Sabaggalet menegaskan, tahun ini tidak ada lagi sekolah hutan di Mentawai. Dia meminta dinas pendidikan di daerahnya untuk segera mendata dan merekrut anak didik di daerah pedalaman agar masuk sekolah forma

NUSANTARA

Selasa, 16 Apr 2013 10:32 WIB

Tahun Ini, Pemkab Mentawai Targetkan Tidak Ada Lagi Sekolah Hutan

Mentawai, Sekolah Hutan

KBR68H, Mentawai - Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Yudas Sabaggalet menegaskan, tahun ini tidak ada lagi sekolah hutan di Mentawai. Dia meminta dinas pendidikan di daerahnya untuk segera mendata dan merekrut anak didik di daerah pedalaman agar masuk sekolah formal.

"Tahun ini saya minta sudah tidak ada lagi sekolah hutan atau sekolah untuk anak pedalaman Mentawai, seperti yang dikelola YCMM ini,  semua harus masuk sekolah formal," tegasnya usai meninjau lokasi sekolah hutan yang dikelola Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) di

Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Barat Daya, Mentawai, akhir pekan lalu.

Menurut Yudas, sebagai perintis di bidang  pendidikan terutama di daerah pedalaman, kegiatan yang dilakukan YCM perlu diberikan apresiasi. Namun  pemerintah harus cepat merespon untuk mengambil alih kegiatan itu, sehingga tidak ada kesan pembiaran seperti yang diekspos di media massa selama ini.

"Langkah YCM ini sudah baik,  namum kegiatan tersebut tidaklah terus dibiarkan karena saat ini terkesan ada ekplotasi yang memperliatkan pemerintah tidak peduli terhadap pendidikan masyarakat pedalaman," jujar Yudas

Yudas berharasp kepada YCMM sebagai pengelola sekolah yang mereka beri nama “Sekolah Hutan” itu dapat segera berkoordinasi dengan lembaga pendidikan formal di desa terdekat, dan segera mendaftarkan 12 orang siswanya yang saat ini masih dibina untuk segera dipindahkan ke sekolah dasar formal.

Sumber: Radio Sasaraina

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending