Bagikan:

Sudah Berbayar, Pantai Teluk Lombok Masih Kotor

Tempat rekreasi, kawasan Teluk Lombok, di Desa Sangkima, Sangatta Kutai Timur, Kalimantan Timur, semakin lama menjadi tempat favorit untuk dikunjungi masyarakat setiap minggunya.

NUSANTARA

Kamis, 04 Apr 2013 16:23 WIB

Sudah Berbayar, Pantai Teluk Lombok Masih Kotor

Pantai Teluk Lombok

KBR68H, Sangatta - Tempat rekreasi, kawasan Teluk Lombok, di Desa Sangkima, Sangatta Kutai Timur, Kalimantan Timur, semakin lama menjadi tempat favorit untuk dikunjungi  masyarakat setiap minggunya.

Hal ini di karenakan pantai teluk Lombok memilki panorama yang sangat indah. Akan tetapi sangat disayangkan, pantai yang digemari seluruh masyarakat itu, kotor dengan banyaknya tumpukan sampah di sepanjang bibir pantai.

Padahal, setiap kendaraan yang masuk ke areal rekreasi tersebut dipungut iuran biaya kebersihan. “Kalau hari minggu, kita masuk di pungut biaya 10.000 untuk mobil, katanya untuk biaya kebersihan, tapi saya liat ya kok banyak sampahnya,” kata Wawan Nurwanto, salah satu pengunjung.

Berbagai jenis sampah dan kotoran, seperti bungkus plastik bekas makanan dan minuman, kulit kelapa, botol-botol bekas, hingga ranting kayu ukuran kecil dan besar, berserakkan di sepanjang pantai. Hal ini menjadi pemandangan yang biasa dilihat oleh masyarakat. Sehingga membuat kesan pantai tersebut tidak berpenghuni dan tidak terawat.

“Pantai Teluk Lombok kok menjadi tempat sampah, kenapa tidak ada yang membersihkan, padahal kan ada Dinas Pariwisata,” keluh Desi, seorang pengunjung dari Sangata Utara.

Lebih lanjut Desi mengatakan, sejak diawal tahun 1990-an, Teluk Lombok sudah menjadi tujuan utama warga Sangatta bahkan dari luar, saat liburan..”Sebagai warga Sangatta, saya kecewa melihat pantai Teluk Lombok sekarang dipenuhi sampah dan kotoran. Ini membahayakan pengunjung. Padahal kami masuk pake motor harus bayar Rp. 5.000, Saya berharap agar semua pihak terutama pengunjung agar merawat dan menjaga pantai Teluk Lombok agar tetap bersih dan indah seperti dulu,” tambahnya.

Di tempat berbeda, pengunjung lainnya, Asri mengatakan, Teluk Lombok adalah aset, karena bisa memberikan nilai ekonomi bagi warga sekitarnya, dan Desa Sangkima pada umumnya.

”Seharusnya pantai seperti ini di lestarikan, dijaga dan dikembangkan, jangan hanya di biarkan saja. Masa sampah berserakan, kotor, dan kelihatan sangat tidak terawat. Padahal pemerintah dekat saja.” ujar Asri.

Sumber: Radio Gema Wana Prima

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending