Bagikan:

Sopir Truk Terpaksa Menginap di SPBU Jalur Pantura untuk Antri Solar

Kelangkaan solar di sepanjang jalur Pantura Rembang, semakin parah. Banyak sopir yang akhirnya memilih menginap di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

NUSANTARA

Senin, 22 Apr 2013 17:21 WIB

Sopir Truk Terpaksa Menginap di SPBU Jalur Pantura untuk Antri Solar

solar, jalur pantura

KBR68H, Rembang Kelangkaan solar di sepanjang jalur Pantura Rembang, semakin parah. Banyak sopir yang akhirnya memilih menginap di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Senin pagi (22 April 2013) misalnya, belasan sopir tidur di lokasi SPBU desa Tireman Kec. Rembang Kota. Mereka kebanyakan adalah sopir angkutan barang lintas provinsi yang sudah kehabisan bahan bakar solar.

Budi Setyo, sopir pengangkut buah apel asal Malang Jawa Timur mengaku akan mengirim barang ke Jakarta. Persediaan solar tinggal sekitar dua liter, jika memaksakan diri melanjutkan perjalanan, ia khawatir nantinya mogok di tengah jalan.

Budi Setyo menambahkan sekali berangkat setidaknya membutuhkan waktu 20 jam. Jika terlalu lama buah-buahan berada di dalam truk akan mudah busuk.

Selain sopir, para nelayan juga ikut menunggu dengan membawa drum dan jirigen sehingga menambah panjang antrian. Seorang nelayan asal desa Tasikagung Kec. Rembang Kota, Supar menuturkan puluhan kapal belum bisa berangkat melaut karena pasokan solar tersendat.

Operator SPBU Tireman, Suryana mengatakan hampir semua SPBU di kabupaten Rembang, belum mendapatkan kiriman solar hingga pukul 11.00. Kalaupun ada stok, paling lama dua jam sudah langsung habis.

Menurutnya selama ini pasokan berasal dari Depo Pertamina Tuban Jawa Timur, tidak lagi dari Depo Cepu Blora. Selain pengurangan kuota, faktor kemacetan jalan, karena proyek pelebaran jalur Pantura di kawasan Tambakboyo Tuban juga ikut memperlambat pengiriman solar

Sumber: Radio R2B Rembang

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending