KBR68H, Jakarta - Pengusaha logistik menemukan penyimpangan solar subsidi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pengurus Asosiasi Logistik Indonesia Sugi Purnoto mengatakan angkutan logistik di dua daerah itu kesulitan mendapatkan solar akibat jumlah pembelian dibatasi. Mereka harus mengantri hingga seharian untuk mendapatkan solar. Namun di luar SPBU banyak dijual solar subsidi ilegal dengan harga tinggi.
"Pantura terutama yang akses SPBU yang bisa dilalui oleh angkutan truk dan angkutan alat-alat berat yah bukan angkutan di kota-kota. Kalau truk di kota-kota kan dibatasi, tapi ini jalur yang dibatasi oleh angkutan barang. Kejadiannya ini sudah seperti di Kalimantan. Solar itu datang, orang ngantri solar setengah hari sampai 1 malam. Itu datang pagi-pagi masuk, 1-2 jam ludes. Kemudian dia mengantrilagi,"kata Sudi saat dihubungi KBR68H Jakarta, Rabu (17/4).
Pengurus Asosiasi Logistik Indonesia Sugi Purnoto menambahkan program pembatasan BBM bersubdisi khusus solar di Jateng dan Jogja juga salah arah. Sebab angkutan logistik barang dan sayuran di perkotaan dilarang pakai BBM bersubsidi. Padahal yang dilarang hanya angkutan kehutanan dan tambang. Pengusaha logistik meminta Kementerian ESDM nengkaji ulang soal pembatasan BBM bersubsidi.
Solar Subsidi di Jateng dan DIY Diselewengkan
Pengusaha logistik menemukan penyimpangan solar subsidi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

NUSANTARA
Rabu, 17 Apr 2013 10:33 WIB


solar subsidi, pantura
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai