KBR68H, Jakarta - Pengusaha angkutan darat di Jawa Tengah diperkirakan merugi hingga ratusan miliar rupiah karena kelangkaan solar. Ketua Organisasi pengusaha angkutan darat Organda Jawa Tengah Karsidi Budi Anggoro mengatakan sejak BBM langka mulai awal Maret lalu ada puluhan ribu kendaraan angkutan darat tidak beroperasi karena tidak mendapat pasokan BBM solar bersubsidi. Menurut Karsidi, pengusaha merugi sekitar satu juta rupiah untuk setiap kendaraan yang tidak beroperasi dalam satu hari.
"Rugi produksi itu banyak sekali. Ini baru saya hitung, untuk 50 hari---dari 1 Maret sampai sekarang. Banyak sekali. Ada ratusan miliar. Bayangkan ada 12 ribu kendaraan, sampai 50 ribu unit tidak bisa bergerak. Yang bergerak hanya 50 persen. Lainnya loss produksi."
Kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi terjadi sejak beredarnya Surat Edaran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Edaran itu melarang empat jenis kendaraan menggunakan solar bersubsidi. Kendaraan yang dilarang adalah kendaraan dinas milik BUMN atau BUMD, angkutan khusus pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Sejak saat itu Pertamina mengurangi pasokan BBM bersubsidi.
Aturan ini turut menyebabkan angkutan umum baik penumpang atau darat di perkotaan kesulitan mendapatkan pasokan solar bersubsidi. Pemerintah telah menyatakan kendaraan angkutan di hilir seperti angkutan umum boleh menggunakan solar bersubsidi.
Solar Langka, Kerugian Pengusaha Angkutan Bisa Mencapai Ratusan Miliar
KBR68H, Jakarta - Pengusaha angkutan darat di Jawa Tengah diperkirakan merugi hingga ratusan miliar rupiah karena kelangkaan solar

NUSANTARA
Kamis, 25 Apr 2013 10:38 WIB


solar, langka, kerugian pengusaha
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai